Duka yang mendalam masih dirasakan H Hutabarat (71) atas kematian putranya, Brigadir Andreas Hutabarat yang tewas gantung diri di dalam kamarnya, Rabu kemarin.
Ditemui di kediaman mereka Asrama Polisi Blok Q, Pasar Merah, Jalan Menteng Raya, Medan Denai, Hutabarat masih terpukul dan tidak menerima mengingat motif bunuh diri anaknya karena masalah dengan dengan istrinya, Minora br Napitupulu alias Nora (28).
Diketahui, korban menikahi Nora, warga Jalan Menteng VII, Medan Denai pada 13 April 2012. Dari hasil pernikahan itu mereka dikaruniai 1 orang anak. Namun sehari setelah pemberkatan, sang istri kabur menghilang sampai sekarang.
"Memang jahat kali lah istrinya itu (Nora-red). Ini semua salah dia. Karena dialah anak saya jadi seperti ini. Tak nyangka aku kenapa senekat ini anak saya itu," kesal pensiunan dengan jabatan terakhir Pelda di Poldasu ini.
Menurut H Hutabarat, keinginan Nora untuk menikahi anaknya untuk status belaka agar anak yang lahir dari kandungan Nora tidak menjadi aib bagi keluarganya.
"Dia menikah dengan anak saya hanya untuk dapatkan status biar anak yang di kandungnya itu punya bapak. Setelah itu ditinggalkannya saja anakku, sampai stres anak saya memikirkannya," kata pria berusia 71 tahun itu.
"Memang tak ada jiwa belas kasihnya, sudah anak saya baik justru dibuatnya seperti itu. Sampai dimakamkan pun, dia (Nora-re) tak datang," tambahnya.
Hutabarat mengakui awalnya tak menyetujui pernikahan anaknya yang dijodohkan pihak keluarga Nora. z
"Karena saya dengar kalau mereka keluarga yang tak baik. Tapi anak saya ini tetap mengotot dan marah kalau setiap saya bilang begitu. Terpaksalah kami mendukungnya," jelasnya lagi.
Sekedar mengingat, Andreas Hutabarat bunuh diri di dalam kamar rumah orang tuanya dengan posisi tergantung menggunakan tali nilon, Rabu (23/1/2013) lalu. Polisi yang bertugas di Sat Sabhara Polresta Medan dikebumikan keesokan harinya di kebumikan [ded]
KOMENTAR ANDA