
Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, pengoperasian PLTG berbahan CNG untuk mengurangi kekurangan pasokan bahan bakar gas pada saat beban puncak. Pasokan CNG direncanakan masuk 25 Januari 2013.
Ini dicoba ke pembangkit Jakabaring, Sumatera Selatan. PLTG ini akan menjadi pembangkit pertama berbahan CNG pertama di dunia, ujar Suryadi.
Ia menjelaskan, setelah pengoperasian PLTG Jakabaring, Sumatera Selatan dengan kapasitas 50 megawatt (MW) yang dibangun oleh Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPE) dengan nilai investasi 10 juta dolar AS, berikutnya akan menyusul PLTG Sie Gelam di Jambi dan PLTG Grati di Jawa Timur yang ditargetkan beroperasi April 2013.
Tahun ini kita berturut-turut akan mengoperasikan PLTG berbahan bakar CNG, terangnya.
Kebutuhan pasokan gas CNG untuk PLTG Jakabaring, lanjut Suryadi, mencapai 3,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan akan diperoleh dari PT Medco E&P Indonesia.
Dua pembangkit lainnya yang akan dioperasikan PLN, kata dia, yaitu PLTG Tambak Lorok dan PLTG Muara Tawar. Keduanya akan menghasilkan listrik masing-masing sebesar 320 MW dengan kebutuhan pasokan gas sebesar 20 MMSCFD.
Selain PLTG Jakabaring, PLN juga akan mengoperasikan dua pembangkit lain yaitu PLTG Sie Gelam di Jambi dan PLTG Grati Jawa Timur dalam waktu dekat. Kedua unit tersebut ditargetkan beroperasi April 2013.
Suryadi menjelaskan, PLTG Sie Gelam akan membutuhkan pasokan gas sebesar 4,5 MMSCFD untuk dapat menghasilkan listrik 90 MW. Sedangkan PLTG Grati yang memiliki kapasitas 300 MW akan membutuhkan pasokan gas sekitar 17 MMSCFD.
Harga gas yang kami peroleh relatif sama dengan PLTG Jakabaring, sekitar 9,3 dolar AS per MMBTU, ungkapnya.
Dua pembangkit lainnya yang akan dioperasikan PLN yaitu PLTG Tambak Lorok dan PLTG Muara Tawar. Keduanya akan menghasilkan listrik masing-masing sebanyak 320 MW dengan kebutuhan pasokan gas sebesar 20 MMSCFD.
Tambak Lorok dan Muara Tawar kami proyeksikan akan beroperasi akhir tahun ini, ujar Suryadi. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA