Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar membantah pernyataan AS Hikam pihaknya memuji almarhum Abdurrahman Wahid terkait Pemilihan Umum 2014. Gus Dur, sapaan mantan Presiden RI, mantan Ketua Umum PBNU, serta mantan Ketua Dewan Syuro DPP PKB itu memang layak diapresiasi.
"Gus Dur itu guru kita semua. Guru bangsa, sangat layak kita apresiasi dan hormati. Hikam itu nggak pernah menjadi aktivis NU. Kami ini aktivis NU sejak muda sampai sekarang, termasuk bekerja untuk membesarkan PKB. Karena satu-satunya parpol yang didirikan oleh NU," tegas Marwan seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online (grup medanbagus.com) Jumat pagi ini (25/1).
"Gus Dur itu yang mengkader kita sejak muda. Kalau dia (Hikam) kan 'kader salon' tiba-tiba datang di PKB dan nggak pernah menjadi aktivis NU," sambung Marwan.
Karena itu, Marwan menilai pernyataan Hikam bahwa Gus Dur memang dibutuhkan Muhaimin Iskandar Cs tapi lalu dijatuhkan setelah tak dibutuhkan adalah ngawur. Bagi Marwan, Hikam mengungkapkan itu karena tidak paham urusan PKB dan NU.
"Dia tidak paham kultur dan konstelasi internal NU dan PKB. Kami ini yang kader asli, dan Cak Imin sebagai komandan anak-anak muda NU sebagai penggerak di PKB dan NU. Dia itu termasuk orang yang sakit hati dan sebagai benalu saja di PKB dan NU," sergah Marwan.
Makanya, sambung Marwan, Hikam, yang pernah jadi Menristek era Pemerintahan Gus Dur sudah di luar NU dan PKB. Malah sudah pernah pindah ke partai lain. "Pernah di PKB dan ke partai lain dan pernah menjadi caleg partai lain. Namanya kan kutu loncat, tidak konsisten sikap politiknya," tandas Marwan. [zu/rmol/ansl
KOMENTAR ANDA