Masyarakat Sumatera Utara diminta untuk berhati-hati dalam menentukan pilihan pada pilgubsu yang akan datang. Pasalnya saat ini masing-masing kandidat kelihatannya sudah semakin gencar melakukan kampanye. Bahkan diantaranya ada yang kelihatan sangat boros dalam mengumbar janji."Yang perlu dicurigai malah kandidat yang paling banyak mengumbar janji. Jangan-jangan, janji-janji itu tidak keluar dari hati. Tapi hanya sekadar menarik simpati. Sementara tidak ada niat untuk realisasi sama sekali," demikian disampaikan Pengamat Politik Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh Partaonan Daulay kepada medanbagus.com, sesaat lalu.
Para pemilih Sumatera Utara, lanjut Saleh, harus cerdas dan kritis. Sebab kesalahan dalam menentukan pilihan akan berimplikasi panjang lima bahkan sampai 10 tahun ke depan. Karena itu, janji dan bujuk rayu harus dikesampingkan. Kapasitas dan integritas kandidat mesti menjadi perhatian utama.
"Sebenarnya sangat wajar para kandidat mengumbar janji. Itu juga bagian dari strategi. Yang tidak benar adalah janji-janji itu disampaikan hanya untuk sekadar mengelabui," lanjut saleh yang juga putra asli Padang Lawas, Sumatera Utara.
Menurut alumni Colorado State University Amerika Serikat ini, menjadi gubernur dan wakil gubernur tidaklah mudah. Apalagi bila dibandingkan dengan capaian-capaian propinsi lain di Sumatera. Perkembangan pesat Riau dan Sumsel harus mampu diimbangi oleh Sumut. Jika tidak, banyak hal yang akan terbengkalai di kemudian hari.
"Potensi sumber daya alam Sumut tidak kalah dengan propinsi-propinsi lain. lalu mengapa kesejahteraan rakyat belum bisa ditingkatkan? Ya tentu karena faktor kepemimpinan dan manajerial yang masih belum baik." pungkas ketua Pemuda Muhammadiyah ini. [ded]
KOMENTAR ANDA