Kematian personel Sat Sabhara Polresta Medan Brigadir Andreas Hutabarat yang misterius menimbulkan berbagai dugaan dari pihak keluarga.Menurut kakak mendiang Andreas, B br Hutabarat, kematian yang tak wajar warga Jalan Menteng VII perlu dicurigai sebagai hasil guna-guna sang istri, Minora br Napitupulu.
"Semenjak kenal dengan perempuan itu (Nora), adik saya itu berubah sekali . Sifatnya jadi pemarah di rumah dan setiap apa yang kami bilang tak pernah lagi didengarnya. Kalau kami bilang jangan sama perempuan itu, dia langsung marah dan katanya kami ini (pihak keluarga, red) selalu menghalang-halangi dia untuk menikah. Pokoknya berubah lah sifatnya," terangnya kepada medanbagus.com sambil terisak.
Ditambahkan B br Hutabarat sejak bertemu dengan Nora, Andreas jadi jarang pulang ke rumah dan lebih sering tinggal di rumah Nora.
"Kadang kalau dia pulang hanya mengambil baju dan terus pergi lagi. Bahkan kemarin sempat kami datangi ke rumah perempuan itu, kenapa adik kami disembunyikan. Rupanya di sekitar rumah itu, keluarga perempuan ini dikenal dengan orang yang tidak bertetangga, suka ribut, dan tak dikasih masuk anggota STM serta tak dikasih masuk di gereja di situ," tambahnya.
Meski begitu, pengakuan dia, adiknya tetap mengotot ingin menikah dengan Nora. sedangkan keluarga yang sedianya sudah tak suka dengan kehadiran Nora terpaksa menerima pernikahan itu.
"Mau bagaimana lagi dibilang, padahal sudah kami larang jangan menikah sama perempuan itu sejak dari awal karena masih banyak yang lain. Tapi adik kami itu tetap bersikeras kalau harus nikah sama perempuan itu. Sepertinya udah dikunci atau diguna-guna gitu adik kami karena apa pun kata perempuan itu, adik kami selali menurut saja," pungkasnya.
Andreas Hutabarat menikahi Minora br Napitupulu pada 13 April 2012. Pernikahan itu berlangsung setelah keduanya berpacaran selama tiga bulan. Dari hasil pernikahan dengan Minora, Andreas memiliki seorang anak. [hta]
.jpg)
KOMENTAR ANDA