RMOL. PDI Perjuangan memiliki peluang merebut kembali kemenangan yang pernah diraih dalam Pemilu 1999 silam. Sejauh ini sang ketua umum Megawati Soekarnoputri masih menjadi the uniting factor utama bagi kalangan internal partai.
Tetapi untuk menghadapi Pilpres 2014 kalangan elite PDIP harus ekstra hati-hati. Ketidakmampuan membaca arus perubahan zaman dapat membuat berapapun besar suara yang diperoleh dalam Pemilu 2014 tidak akan berarti apa-apa. Dan kekalahan di arena Pilpres 2014 akan kembali menempatkan PDIP di luar pagar Istana.
"Pernyataan yang pernah disampaikan Taufik Kiemas agar PDIP memilih calon dari kalangan luar dalam Pilpres 2014 ada benarnya. Itu bukan pernyataan sembarangan. Sedari sekarang PDIP harus semakin intensif membicara capres alternatif yang akan mereka dukung tahun depan," ujar dosen politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Teguh Santosa, dalam perbincangan beberapa saat lalu (Kamis, 24/1).
Menurut Teguh, tokoh yang layak dicapreskan PDIP itu bisa berasal dari kalangan internal, bisa juga dari kalangan luar partai. Yang jelas, harus dipastikan bahwa tokoh itu memiliki pandangan politik dan ekonomi yang sebangun dengan pandangan politik dan ekonomi yang diperjuangan PDIP selama ini, yang pada hakekatnya dilandaskan pada ajaran Tri Sakti Bung Karno.
Bulan Juli 2012 lalu Taufik Kiemas meminta Megawati yang juga istrinya agar memikirkan benar soal calon presiden dari PDIPI ini. PDIP harus mampu membaca arah politik yang belakangan berkembangan.
"Mega harus mencalonkan orang lain di Pilpres 2014," ujar Taufik Kiemas. [zul]
KOMENTAR ANDA