Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu), Taufik Kiemas (TK), ngotot ingin menutup jalan istrinya Megawati Soekarnoputri nyapres di Pemilu 2014. Dia berharap ada regenerasi dan mendukung figur-figur muda.
Pendirian TK untuk melakukan regenerasi di partainya belum tergoyahkan. TK ngotot capres dari PDIP mendatang harus dari kalangan muda. Keinginan TK ini jelas bertentangan dengan kondisi riil di PDIP yang masih ingin mengusung Mega sebagai capres.
Kemarin, saat dijumpai di Gedung DPR, TK kembali menegaskan capres PDIP wajib dari kaum muda. “Nggak mesti Puan (capresnya), yang penting regenerasi. Yang pasti saya ingin tetap orang muda,” kata TK.
Mengapa capres wajib kaum muda? TK beralasan, Indonesia ke depan perlu ada regenerasi kepemimpinan. Jika di pilpres yang muncul tetap didominasi tokoh-tokoh tua, Indonesia bisa dibilang tidak punya generasi muda.
“Masak negeri ini dipimpin orang tua,” ucap Ketua MPR.
Pernyataan TK ini jelas bertentangan dengan ‘arah angin’ di PDIP yang masih menginginkan Megawati menjadi capres. Sementara saat ini usia Mega sudah menginjak 64 tahun tentunya bisa dibilang sudah tidak muda lagi.
Sebelumnya, putri Megawati, Puan Maharani, sempat disebut-sebut berpeluang besar menggantikan posisi ibunya sebagai capres. Sayangnya tingkat keterpilihan alias elektabilitas Mega belum sebanding dengan kandidat lain seperti Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto. Popularitas dan elektabilitas Puan hanya setingkat dengan elite partai menengah, seperti Muhaimin Iskandar, Suryadharma Ali dan Lutfi Hasan Ishaaq.
Melanjutkan keterangannya, TK mengungkapkan keinginannya mendukung capres muda lantaran saat ini partainya belum menetapkan capres yang bakal diusung partainya. Namun, dikatakan TK, jika kelak ternyata partainya tetap menetapkan Mega sebagai capres, dia tidak akan menolak. “Saya selalu tidak pernah menolak juga apabila sudah diputuskan ibu (Mega),” kata TK.
Pengamat politik Universitas Indonesia, Ari Junaedi, mengapresiasi sikap konsisten TK yang ngotot ingin mengedepankan lahirnya tokoh muda di pilpres mendatang. Menurut dia, jika sikap TK itu diikuti Mega dan PDIP akan menjadi langkah positif bagi demokrasi di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
Lalu siapa tokoh muda dari internal PDIP yang layak diusung? Pria yang akrab disapa Arjun ini mengatakan, PDIP tidak kekurangan stok kader muda berkualitas yang layak dicapreskan.
“Di DPR ada nama Pramono Anung, TB Hasanuddin yang layak diperhitungkan,” sebutnya.
Di luar DPR, lanjut Arjun, PDIP punya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini, Gubernur Kalimantan Tengah Agusrin Teras Narang. “Jokowi punya kapasitas. Kayanya kalau dilihat kader yang bisa bersaing dengan capres lain itu hanya Jokowi,” tandasnya. [Harian Rakyat Merdeka/rob]
KOMENTAR ANDA