MBC. Pakar politik Universitas Parahyangan Prof Asep Warlan Yusuf tertawa saat mendengar kabar PKB menawarkan posisi ketua dewan pakar untuk Hary Tanoe. Dia menilai, bukan kepakaran Hary Tanoe yang diharapkan PKB, tapi lebih ke uang yang dimiliki Hary.
"Kalau mau jujur, yang diharapkan dari Hary Tanoe ya uangnya," kata dia seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online (grup medanbagus.com), Rabu (23/1).
Menjelang pemilu 2014, kata Asep, KPK melakukan pengawasan super ketat terhadap proyek-proyek di kementerian. Akibatnya, partai kesulitan memainkan anggaran di kementerian. Anumisi partai untuk 2014 jadi seret. Makanya, saat ada orang tajir serti Hary yang cari kendaraan politik, partai akan berebut dengan menawari posisi prestisiun untuk orang itu.
Kalau Hary Tanoe masuk PKB, jelas yang paling diuntungkan adalah PKB. Dia akan dapat banyak kucuran dana segar. PKB juga bisa mengiklan gratis di jaringan media milik Hary.
Asep yakin, Hary Tanoe tidak akan mudah begitu saja tergiur dengan tawaran PKB. Apalagi, keuntungan masuk PKB belum jelas. Yang dibutuhkan Hary adalah partai yang berpotensi besar di pemilu sehingga bisa dijadikan kendraan politiknya. Sementara, PKB sedang megap-megap.
"Hary Tanoe tidak akan sebodoh itu langsung menerima tawaran PKB," ujarnya.
Asep melihat, sekarang Hary sedang mengincar posisi cawapres di 2014. Makanya, kalau memilih gabung dengan parpol lama, dia akan selektif betul nama partai yang berpeluang dapat suara tinggi dan mau mengusung dirinya. Dari alasan ini, kemungkinan Hary akan memilih Demokrat atau Gerindra.
"Untuk Golkar dan PDIP agak susat. Di Golkar, sudah ngantri orang yang mau jadi cawapres. Sementara PDIP agak sulit menerima kader baru. Yang paling mungkin itu Demokrat dan Gerindra. Di partai ini, orang bisa ujug-ujug dapat posisi tinggi," tandasnya. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA