Para cagubsu belum mendapat perhatian positif jika mengedepankan slogan dan pencitraan. Di Medan, misalnya yang warganya cenderung berpendidikan hal-hal seperti itu tidak akan mendapat perhatian. Kemungkinannya pemilih lebih memilih golput.
Hal itu disampaikan Sekretaris Prodi Megister Administrasi Publik Universitas Medan Area, Isnaini kepada Medanbagus.com saat dijumpai di UMA, Rabu (23/1/2013) malam.
"Memang benar lima dari pasangan cagub dan cawagubsu hanya menjual slogan karena notabene masih menjabat di lingkungan pemerintahan di wilayahnya masing-masing, prestasinya pun sebenarnya belum begitu terlihat seperti infrastruktur, peningkatan di sektor perekonomian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya," sebut Isnaini.
Dia menambahkan, program kesejahteraan masyarakat dianggap masih jauh dari yang dicita-citakan apalagi dengan sering terjadinya konflik di wilayah masing-masing, seperti konflik pertanahan yang sedang mencuat akhir-akhir ini dianggap belum ada perbaikan seperti didalam UU Otonomi Daerah nomor 32 tahun 2004 junto nomor 12 tahun 2008, terlihat perubahan tersebut hanya kepada kepentingan saja.
"Masih jauh dengan apa yang dicita-citakan dari program-program pemerintah selama ini, masih banyak konflik terutama konflik pertanahan," jelasnya lagi. [rob]
KOMENTAR ANDA