Banjir dan longsor memang sering terjadi di Sumatera Utara. Untuk itu warga diminta untuk tetap menjaga lingkungan. Jangan suka menebangi pepohonan.
"Daerah rawan longsor itu mulai perbuktian seperti Langkat, Deliserdang, Karo, Dairi, Madina, semua Tapanuli dan daerah perbukitan pada umumnya," kata Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Swarta, Rabu (23/1/2013).
Saat dihubungi medanbagus.com, Hendra mengakui longsor dan banjir karena lingkungan sekitar yang kurang bagus. "Marilah sama-sama menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan dengan begitu longsor dan banjir dapat diatasi, bukannya menebangi pohon-pohon yang ada di perbukitan dan hutan," tegasnya.
Dijelaskannya, untuk daerah titik-titik longsor di Sumut sendiri seperti Medan-Berastagi, Tarutung-Sibolga, Panyabungan-Natal dan Panyabungan-Padang. "Untuk daerah titik-titik rawan banjir di Sumut yakni Pesisir Timur dan bantaran Sungai seperti Tebing dan Medan," bebernya.
Hendra Swarta mengimbau, masyarakat harus waspada terhadap longsor dan banjir kiriman terutama yg di Pantai Timur. "Untuk warga Medan juga harus waspada akan banjir kiriman karena daerah yang rawan banjir kiriman yakni Kampung Baru atau Sei Mati," pungkasnya. [ans]
KOMENTAR ANDA