Hasil seri yang dituai Timnas Pra-Piala Asia 2015 pada laga ujicoba melawan Pro Duta di stadion Mini USU, Sabtu (19/1) kemarin mendapat komentar miring dari berbagai kalangan publik. Ketidakpercayaan warga sepakbola terhadap tim besutan Nil Maizar semakin meledak manakala sejumlah pemain bagus tidak diturunkan hanya karena bergabung di Liga Super Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Pengembangan Olah Raga Indonesia (Lemkapoin) Richard Achmad Supriyanto, munculnya komentar miring itu tidak bisa dilepas dari dualisme PSSI yang terjadi hari ini.
"Tak hanya pemain yang menjadi korban, tapi publik juga kecewa dengan performa Timnas yang tak kunjung membaik," ujar dia kepada medanbagus.com
Di luar badai yang menerpa PSSI, sambung Richard, publik harus tetap mendukung Timnas dan memaklumi hasil olahan Nil Maizar yang sejauh ini cukup kesulitan mencari starter Timnas.
"Persiapan minim yang dihadapi oleh Nil Maizar cukup berat, namun rasa optimis itu perlu diapungkan buat motifasi para pemain. Belum lagi Nil Maizar dihadapkan dengan para pemain yang belum bergabung semua," ujar dia.
Pangkal dari ketidaksiapan Timnas Pra-Piala Asia 2015 ini lanjut dia, adalah ketidaktegasan pemerintah yang membiarkan dualisme terjadi di PSSI.
"Pemerintah harus bertindak tegas dalam mengambil kebijakan untuk menyelamatkan timnas senior maupun junior. Atau, kalau tidak ada itikat baik, PSSI plus KSPI dibubarkan saja." tandas dia. [hta]
KOMENTAR ANDA