MBC. Bila Hary Tanoesudibyo benar-benar hengkang dari Partai Nadem maka hal ini akan menjadi tsunami politik bagi partai yang bernomor urut 1 di Pemilu 2014 nanti.
"Nasdem akan kehilangan resources ekonomi dan politik yang cukup besar. Resources ekonomi karena HT memiliki kekuatan pendanaan yang besar, dan resources politik karena HT punya media serta sudah menjadi tokoh dan icon Nasdem selain Surya Paloh," kata pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, kepada Rakyat Merdeka Online (grup medanbagus.com) beberapa saat lalu, Senin (21/1).
Selain menggerus resources ekonomi dan politik, lanjut Adjie, bila HT benar-benar keluar maka hal ini akan mengurangi keyakinan kader Nasdem sendiri atas masa depan partai ini. Publik pun akhirnya ikut tak yakin terhadap masa depan Nasdem.
"Nasdem akan lebih kuat jika HT didalamnya," tegas Adjie, sambil mengatakan seharusnya partai ini fokus membangun konsolidasi setelah dinyatakan lolos menjadi peserta Pemilu. Namun sayang, partai yang mendengung-dengungkan ide restorasi ini malah sibuk dengan konflik internal.
Dikabarkan, HT sudah bulat akan hengkang dari partai yang ia masuki secara resmi pada November 2011 lalu. Disebut-sebut, hubungan HT dengan Surya Paloh memanas karena perbedaan pendapat apakah kepengurusan DPP Partai Nasdem saat ini perlu dirombak atau tidak.
Disebutkan pula, selama satu tahun terakhir ini, HT adalah sosok yang megelola Partai Nasdem secara intensif. Akibatnya, di tingkat internal, pengaruh Surya kian memudar. [ysa/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA