MBC. Presiden Republik Argentina, Y.M. Cristina Elisabet Fernandez De Kirchner akhirnya mendatangi Istana Merdeka Jakarta Pusat menemui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (17/1).
Kirchner tampak cantik dengan dress hitam selutut dan rambut tergerai.
Sementara Presiden SBY pun sudah berganti pakaiannya dengan setelan hitam. Sebelumnya Presiden memakai setelah berwarna krem yang dipakainya berkeliling melihat titik banjir di kompleks Istana.
"Saya senang ibu datang ke Indonesia. Kita akan membahas isu bilateral dalam pertemuan ini," ujar Presiden saat bertemu Presiden Argentina.
Pertemuan bilateral antardua negara akan dibahas upaya pengembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, utamanya kerja sama ekonomi. Presiden Argentina akan berada di Indonesia sampai tanggal 18 Januari 2013.
Sebelumnya, pertemuan keduanya dijadwalkan pukul 10.30 WIB. Namun karena banjir di beberapa titik kompleks Istana membuat acara itu tertunda.
Argentina merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar Indonesia untuk kawasan Amerika Latin setelah Brazil dan Meksiko. Sebaliknya, Indonesia merupakan mitra dagang Argentina terbesar di kawasan ASEAN.
Nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2011 adalah sebesar 1,94 miliar dolar AS. Sementara itu hingga bulan Oktober 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai 1,67 miliar dolar AS.
Selama di Indonesia, Presiden De Kirchner dijadwalkan akan mengunjungi Museum Nasional dan melaksanakan upacara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Selain itu, Presiden De Krichner juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku bisnis utama Indonesia. Turut menyertai dalam kunjungan ini, 230 pelaku bisnis Argentina.
Sebelumnya, saat memantau beberapa titik yang terkena banjir di sekitar Wisma Negara di kompleks, Presiden pun harus menggulung celana hingga selutut. Hal ini karena banjir yang menggenangi tempat itu setingggi 30 cm. Tampak Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang mendampinginya pun ikut menggulung celana menemani Presiden. [zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA