MBC. Pemilu masih jauh saja, banyak anggota DPR bolos. Apalagi pertengahan 2013 sampai awal 2014 tentu semakin banyak bolos.
Mereka bakal beramai-ramai mengunjungi konstituennya agar dipilih kembali. Padahal, mereka nggak becus bekerja.
Menanggapi hal itu, Ketua DPR Marzuki Alie meminta parpol tidak mencalonkan lagi anggota DPR yang pemalas.
”Sekarang saja banyak yang bolos, apalagi nanti, tentu semakin banyak. Makanya parpol harus bersikap tegas untuk tidak memilih mereka menjadi caleg untuk Pemilu 2014. Sebab, mereka nggak layak menjadi caleg lagi,’’ ujar Marzuki Alie kepada Rakyat Merdeka (grup medanbagus.com), kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bukankah lebih menarik bila anggota DPR yang pemalas itu diumumkan saja?
Ya, saya setuju seperti itu. Tapi ini jelas di luar wewenang saya sebagai Ketua DPR. Saya tidak bisa memberikan sanksi bagi mereka.
Saya hanya bisa mengingatkan saja. Untuk punishment itu hanya bisa dilakukan Badan Kehormatan DPR dan fraksi (parpol) mereka.
Kenapa nggak dibikin gerakan agar anggota DPR pemalas nggak usah dipilih lagi?
Masalahnya mereka tergantung masyarakat daerah pemilihannya. Bisa saja mereka bolos, tapi sering turun ke bawah dan bertemu masyarakat pemilih.
Kalau begitu, mereka bisa dipilih lagi. Sisi kedekatan dengan rakyat terus menerus digalang. Makanya solusinya hanya pimpinan parpol agar anggota DPR pemalas jangan dicalonkan lagi.
Sebab, kinerja DPR pasti terpengaruh. Jangankan bolos, datang telat saja sidang pasti terganggu. Hal ini bisa dilihat tak hanya di rapat paripurna, tapi juga rapat fraksi.
Kenapa Badan Kehormatan tidak mengambil langkah tegas?
Harapan kita agar Badan Kehormatan yang memberi sanksi tegas bagi anggota DPR pemalas. Jangan segan-segan memberikan tindakan.
Apa masih bisa diperbaiki sikap seperti itu?
Kalau saya selalu optimistis. Semua tergantung pribadi dan fraksinya. Harapan saya agar seluruh anggota jalankan amanah rakyat.
Oh ya, sidang paripurana Senin (7/1) banyak anggota DPR tidak hadir, tanggapan Anda?
Saya kecewa dengan banyak yang bolos. Mereka membuat citra DPR di mata publik menjadi buruk.
Masalah ini sering dikritik, tapi tetap saja banyak anggota dewan pemalas, ini bagaimana?
Saya tidak mau menuding ya, saya kira kurang proses pembinaan. Kalau parpol sembarang pilih wakil rakyat yang tak kompeten, hasilnya begini. Sikap tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan tidak jelas.
Maka parpol dalam mencalonkan itu harus melalui proses yang baik, yakni melalui pelatihan, pendidikan hingga penggojlokan kader yang berjenjang, sehingga ketika jadi anggota DPR bisa menjalankan amanah sebagai wakil rakyat dengan baik.
Kader partai mana saja yang banyak bolos?
Saya tidak harus jawab itu. Saya tidak mau sangkutpautkan. Nanti dibilang politisasi. Yang jelas, keberadaan anggota DPR pemalas itu mengganggu kinerja dewan. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA