MBC. Pengeroyokan menimpa tamu Delta Club, tempat hiburan malam (THM) di Mal Balcony City, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Minggu (13/1/2013) sekitar pukul 04.30 Wita. Korban adalah Victor Vany Tahulending (35), warga Tarakan.
Korban dikeroyok dalam ruangan kasir, dan diduga dilakukan lebih dari 10 orang yang merupakan karyawan serta petugas sekuriti Delta Club. Usai dikeroyok, korban diseret kemudian kedua tangannya diborgol dan dimasukkan ke ruangan gelap.
Perbuatan semena-mena itu dipicu saat korban hendak membayar biaya keseluruhan Rp27.532.390, dana pada kartu debitnya hanya terpotong Rp15.000.000. Entah bagaimana karena tak ada solusi, korban tiba-tiba dikeroyok hingga babak belur.
“Saya minta solusi malahan dikeroyok. Awalnya ada yang memukul, kemudian yang lain ikut memukul, saya sudah tidak lihat, yang jelas lebih dari 10 orang,” terang Victor usai membuat berita acara pemeriksaan (BAP) di Polres Balikpapan.
Mantan polisi yang pernah bertugas di Polda Kaltim ini menuturkan, dia datang ke Delta Club bersama enam rekannya sekitar pukul 23.30 Wita. Sekitar pukul 03.00 Wita, rekan-rekannya pulang, sedangkan dirinya masih berada di lokasi untuk menyelesaikan biaya.
“Saya bilang pada kasir, nanti kekurangannya, pagi hari sekitar pukul 10.00 Wita, saat bank buka. Namun, mereka bersikeras minta diselesaikan malam itu juga karena data transaksi akan di-input ke manajemen pusat, Jakarta,” urainya yang masih mengalami pusing dan muntah itu.
Teddy, rekan korban menerangkan, sekitar pukul 05.00 Wita, dia mendapatkan telepon dari korban soal pengeroyokan itu. Dia pun bergegas kembali ke Delta Club.
“Saat saya tiba, korban sudah babak belur, disekap dalam pos dengan kedua tangan diborgol. Ini sudah tak manusiawi. Kami ini tamu dan sudah langganan. Setiap kami ke sana, transaksi yang kami habiskan mencapai lebih dari Rp 20 juta,” kata pengusaha muda asal Tarakan itu.
Dia mengakui jika pembayaran pada kartu debit kurang. Namun, bukan menempuh cara seperti itu. “Kan tidak mungkin juga enggak dibayar. Saya kembali ke Delta, menyelesaikan sisa pembayaran, kemudian membawa korban ke rumah sakit,” sesalnya.
Akibat pengeroyokan tersebut, wajah korban lebam-lebam termasuk pula sejumlah bagian tubuhnya, gigi depannya copot. Kepalanya menderita cedera serius, beruntung saja, kondisi fisik korban kuat.
Dari surat instruksi medis Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) yang ditandatangani dr Endang Krismawati, saat korban meminta rawat jalan, korban mengalami cedera kepala serius, dan bila mengalami mual, muntah, kejang, keluar cairan dari hidung serta telinga, sehingga diminta segera dibawa kembali ke rumah sakit.
Baik korban dan rekan-rekannya berharap polisi dapat menuntaskan kasus pengeroyokan tersebut. “Saya ingin polisi adil, tidak memihak. Di lokasi ada kamera pengawas CCTV (Circuit Closed Television), pasti terekam saat saya dikeroyok,” sebut Victor.
BELUM ADA TERSANGKA
Kapolres Balikpapan Ajun Komisaris Besar Polisi Sabar Supriyono menyebutkan, pihaknya sudah menerima laporan korban, dan kini jajarannya sedang menghimpun keterangan saksi.
“Kami masih himpun keterangan saksi, baik dari korban dan di lokasi, masih belum ada tersangka. Dari pengakuan korban, dia dikeroyok lebih dari 10 orang, tapi harus dibuktikan dulu,” jelas Kapolres.
Sementara itu, Aldi, Manajer Operasional Delta Club membantah jika ada pengeroyokan. Namun benar, jika korban belum menyelesaikan pembayaran. “Dananya kurang, kami minta garansi, tapi KTP korban bukan KTP Balikpapan melainkan Tarakan. Kalau soal pengeroyokan itu, tidak ada. Saya tidak berhak kasih statement,” jawabnya singkat dihubungi melalui telepon. (*/aim/tom/wan/k3/rob/jpnn)
KOMENTAR ANDA