MBC. Pemerintah Provinsi Riau dan pemegang saham Riau Air berfikir keras mencarikan strategi untuk kembali mengoperasionalkan maskapai kebanggaan masyarakat Riau itu. Salah satu alternatif solusi yang dipersiapkan adalah merencanakan regenarasi dan perubahan direksi.
Hal itu diutarakan Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau, Irhas Irfan kepada Riau Pos (Grup JPNN), di kantor Gubernur Riau, akhir pekan lalu. Menurutnya, perubahan generasi tersebut dilakukan untuk memberikan semangat baru dalam memberikan jasa layanan transportasi udara ke masyarakat.
" Tentunya ada beberapa poin yang perlu dilakukan. Intinya bagaimana kita dapat terbang lagi. Bukan tidak mungkin juga akan ada perubahan regenarasi dalam jajaran Riau Air,"kata Irhas.
Saat ditanya mengenai regenarasi yang dimaksud, dia mengatakan hal itu tentunya akan dibahas para pemehang saham. Namun, dia memberikan sinyal perombakan tidak akan dilakukan secara total.
Bahkan, Irhas menilai rencana perubahan direksi itu akan dipengaruhi dari keinginan investor. Pasalnya, dengan alokasi modal yang diberikan, tentunya investor memerlukan beberapa langkah baru. " Ya untuk itu juga tergantung investorlah," paparnya.
Namun terlepas dari itu, saat ini Pemprov Riau sangat berharap rencana agar perusahaan berplat merah itu dapat terbang kembali tahun 2013 ini. Dengan target itu, Pemprov juga lebih memfokuskan persoalan manajemen dan rencana teknis lainnya.
Untuk mewujudkan rencana pengoperasionalan itu, Riau Air perlu tetap mempersiapkan 10 pesawat. Diantaranya lima pesawat milik sendiri, sisanya bisa dilakukan dengan sistem sewa. Namun, direksi tetap berupaya memenuhi syarat wajib, yakni lima pesawat dengan melibatkan investor.
Lebih jauh saat ditanyakan mengenai keperluan dana untuk kembali menerbangkan "burung besi" itu, dia tidak memberikan gambaran secara detail. Tapi, dia mengatakan dana yang diperlukan relatif ratusan milyar untuk lima pesawat. Namun, dia optimis, investor dapat memenuhi keperluan awal tersebut.
Sedangkan saat disinggung mengenai rencana RUPS-LB, dia mengataka hal itu sedang dipersiapkan. Dimana, pertemuan para pemegang saham itu tinggal meninggu hasil audit yang ditargetkan tanggal 18 Januari mendatang.(rio/rob/jpnn)
KOMENTAR ANDA