post image
KOMENTAR
MBC. Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) secara bertahap tahun ini masih menimbulkan protes. Pasalnya, kinerja PLN masih rendah, ini tercermin dari rendahnya serapan anggaran 2012.

Menurut anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani, kinerja PLN di 2012 cukup memprihatinkan. Industri setrum "plat merah" itu cenderung menghambat pembangunan listrik nasional.

Berdasarkan laporan realisasi anggaran Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diteliti UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), anggaran pembangunan kelistrikan 2012 sebesar Rp6,5 triliun, ha­nya mampu diserap PLN Rp2,9 triliun, atau 44 persen saja.

“PDIP tolak kenaikan TDL. Selama kinerja PLN belum beres, PDIP konsisten. Jangan bebankan kesalahan PLN kepada rakyat,’’ tegas Dewi.

Menurut dia, kebutuhan listrik semakin tinggi, sementara kinerja PLN belum maksimal. Ini akan menimbulkan ketimpangan yang bisa mengganggu perekonomian, khususnya sektor industri.

Anggota Komisi VII DPR asal Partai Golkar Dito Ganindito. berpendapat, mangkraknya proyek pembangunan listrik nasional di 2012 tidak boleh terulang. Termasuk pembangunan gardu induk yang merupakan tulang punggung dalam distribusi setrum.

“Tahun ini Kementerian ESDM dan PLN harus bisa bergerak lebih cepat. Khususnya dalam merealisasikan program listrik desa. Kalau tertunda-tunda terus bagaimana bisa meningkatkan rasio elektrifikasi,“ sentil Dito. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi