MBC. Setengah abad telah berlalu. Namun pihak keluarga masih mempertanyakan teori resmi tentang pembunuhan John Fitzgerald Kennedy. Presiden Amerika Serikat yang ke-35 itu tewas ditembak saat pawai di Dallas 23 November 1963.
Lima tahun kemudian, giliran adiknya, Robert F. Kennedy, mati terbunuh. Ia ditembak di ballroom Hotel Ambassador, Los Angeles, pada Juni 1968 saat merayakan kemenangan dalam pemilihan calon presiden dari kubu Partai Demokrat.
Dalam sebuah interview baru-baru ini, Robert F. Kennedy Jr. dan adiknya, Rory, menyampaikan keraguan mereka terhadap teori pembunuhan JFK yang disampaikan Komisi Warren yang dibentuk negara untuk mengusut pembunuhan itu.
Komisi Warren mengatakan bahwa sang pembunuh, Lee Harvey Oswald, bertindak sendirian.
Menurut Robert F. Kennedy Jr., bahkan ayahnya, Robert F. Kennedy Sr. juga meragukan penjelasan Komisi Warren itu. Kennedy Jr. mengatakan, ayahnya menilai laporan itu rekayasa yang buruk sekali (shoddy piece of craftsmanship). Robert F. Kennedy Jr. pun mempertanyakan teori itu.
Robert F. Kennedy Jr. bercerita tentan betapa sulit ayah mereka menerima kematian JFK. Selama setahun berduka Robert F. Kennedy Sr. membaca buku-buku filsafat Yunani dan ilmuwan Katolik Henry David Thoreau, juga berbagai puisi sambil mencari jawaban mengapa Tuhan membiarkan pembunuhan itu.
"Bukti-bukti yang ada saya kira sangat meyakinkan bahwa itu bukan aksi pembunuhan tunggal," kata Robert F. Kennedy Jr. seperti dikutip dari Associated Press.
Charlie Rose yang mewawancarai Robert dan Rory di Winspear Opera House bertanya apakah Robert F. Kennedy Sr. terlihat merasa bersalah mengingat JFK dibunuh di saat Robert F. Kennedy Sr. sebagai Jaksa Agung menyatakan perang terhadap organisasi kriminal.
Robert menjawab, "Saya kira itu (keterkaitan pembunuhan dengan kampanye melawan organisasi kriminal) benar. Dia (Robert F. Kennedy Sr.) mengatakan hal itu. Di depan publik ia mendukung laporan Komisi Warren, tetapi secara pribadi dia meragukannya."
Dia juga mengatakan, ayahnya memiliki tim investigasi sendiri yang menemukan catatan pembicaraan telepon antara seorang pemilik klub malam, Jack Ruby dengan Oswald. Dua hari setelah pembunuhan JFK, Ruby membunuh Oswald.
Setelah ayahnya terpilih sebagai senator mewakili New York, keyakinan bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam pembunuhan JFK semakin besar.
Robert yang kini bekerja sebagai pengacara dan praktisi lingkungan baru berusia sembilan tahun ketika itu. Dia mengatakan, sebelum peristiwa di Dallas dirinya sudah dijadwalkan bertemu JFK di Ruang Oval Gedung Putih untuk membicarakan persoalan polusi yang tengah menarik perhatiannya.
Dia bahkan menyempatkan diri menangkap seekor salamander untuk diperlihatkan kepada JFK. Namun pertemuan itu tidak pernah terjadi.
Adapun Rory Kennedy adalah seorang pembuat film dokumenter yang baru-baru ini menyelesaikan film terakhirnya Ethel dalam wawancara itu mengatakan dia dan saudara-saudaranya merasa beruntung karena paman dan ayahnya tewas saat sedang menjalankan tugas yang begitu besar bagi negara. [guh/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA