Rupanya proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu hingga hari ini (12/1) belum jelas siapa investornya. Karenanya, harapan Kualanamu International Aiport bisa diakses lewat jalan tol dalam dua-tiga tahun mendatang, tampaknya masih sulit terwujud.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto, blak-blakan mengakui, jalan tol Medan-Kualanamu tidak visible dari segi bisnis, sehingga dia memperkirakan investor enggan masuk.
Karena itu Ditjen Bina Marga mengambil solusi, sebagian saja dari ruas tol itu yang akan digarap investor swasta. Sebagian ruas lainnya, akan dikerjakan sendiri dengan dana pemerintah. Ini untuk meringankan beban investor.
"Mestinya kan dibangun investor semua, tapi ini pemerintah ikut membangun sebagian. Jadi, untuk Medan-Kualanamu dibantu pemerintah," terang Djoko Murjanto kepada JPNN.
Untuk mencari investor, lanjut dia, tidak akan lama lagi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan lelang terbuka. "Setelah ketemu investornya, baru pembangunan konstruksi dimulai," ujar Djoko.
Berbeda dengan ruas tol Medan-Kualanamu yang digarap pemerintah dan swasta, Djoko menjelaskan, untuk ruas tol Tebingtinggi-Lubukpakam nantinya dikerjakan semua oleh investor swasta.
Lantas kapan kiranya proyek tol Medan-Kualanamu itu bisa kelar? "Masih jauh, belum ada apa-apa," aku Djoko. Dia menjelaskan, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)-nya saja baru dikeluarkan Desember 2012.
Meski demikian, menurut Djoko, akses menuju KIA sudah cukup. Yakni, dengan angkutan Kereta Api, yang saat ini tinggal pembangunan stasiunnya saja. Selain itu, jalan non tol yang juga dikerjakan pemerintah.
Memang, kata dia, untuk jalan non tol ini idealnya empat lajur, dua lajur kiri dan dua lajur kanan. Nah, hingga saat ini yang sudah selesai baru dua lajur saja, yakni satu kiri dan satu kanan.
Penjelasan Djoko ini mementahkan keterangan anak buahnya, yakni Direktur Bina Teknis Bina Marga, Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Suhardi, yang optimis proyek tol Medan-Kualanamu sudah bisa diselesaikan akhir 2013. "Akhir tahun bisa," ucap Suhardi kepada koran ini 7 Januari 2012.
Suhardi mengakui, persoalan pembebasan tanah menjadi kendala utama proyek tol tersebut. Namun dia memuji Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yang ada di Medan, yang dinilainya sudah bertindak cepat.
Suhardi menilai, progres upaya pembebasan tanah sudah cukup bagus belakangan ini. "Teman-teman di Medan sudah all out. Memang semua masih proses, tapi progresnya sudah cukup bagus," ujar Suhardi. (sam/rob/jpnn)
KOMENTAR ANDA