Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak mau melihat daerah di Indonesia terbelakang. Untuk itu Dahlan setuju bila Bandara Silangit diserahkan pada PT Angkasa Pura (AP) II, yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), agar bisa dikelola lebih baik.
"Daerah inilah yang termasuk terbelakang. Maka harus ada jalan keluarnya, seperti membangun jalan tol dari Medan," ujar Dahlan seperti yang disampaikan Kepala Humas BUMN, Faisal Halimi pada JPNN (Jumat, 11/1).
Dahlan sadar betul bahwa hal tersebut tidaklah mudah mewujudkannya, pasalnya sudah bertahun-tahun masalah infrastruktur tak kunjung teratasi. "Itu sangat sulit karena 20 tahun belum selesai, karena masalah tanah, uang dan lain-lain. Maka satu-satunya jalan adalah mengembangkan Bandara Silangit ini dengan waktu cepat," jelasnya.
"Saya tahu ini berat bagi Angakas Pura II, sehingga harus ada penyesuain aturan. Karenanya jika ada peraturan yang menghambat, itu yang harus dirubah," imbuh Dahlan.
Mantan Dirut PLN ini juga mengingatkan bahwa tujuan BUMN disamping mencari laba adalah untuk membangun. Dan untuk mewujudkan mimpi Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional, maka pembangunannya harus selesai tahun ini.
"Sebagai Bandara Internasional, pagar harus dibangun dan selesai tahun ini. Dan pembangunan penambahan jalur landasan harus selesai dalam waktu 6 bulan, lebar harus 45 meter," papar pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini.
Selain itu di Bandara Silangit, kata Dahlan juga harus dibangun tempat pengisian bahan bakar yang selama ini tidak ada. Serta dibangun alat komunikasi. "Sehingga dalam kondisi apapun pesawat bisa mendarat," pungkas Dahlan. (chi/rob/jpnn)
KOMENTAR ANDA