Realisasi belanja modal di APBN Perubahan tahun 2012 cukup memprihatinkan dan sangat mengecewakan. Belanja modal yang terserap jeblok ke angka 79,6 persen atau sekitar Rp140,2 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp176,1 triliun.
"Tren belanja modal kita terus menurun. Tahun 2010, belanja modal kita mencapai 86 persen, tahun 2011 turun sekitar 83,6 persen dan tahun 2012 turun drastis menjadi 79,6 persen. Tren ini tentunya tidak boleh terus dibiarkan. Harus ada upaya perbaikan yang serius!" kata anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kemal Azis Stamboel, beberapa saat lalu (Rabu, 9/1).
Kemal mengkritik sikap pemerintah yang seringkali menjadikan belanja modal sebagai alasan untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai salah sasaran. Kemal pun mengingatkan, bila kinerja belanja modal buruk seperti saat ini, maka kredibilitas pemerintah akan turun secara politis.
"Bagaimana mungkin publik akan memberikan kepercayaannya kepada pemerintah untuk melakukan realokasi belanja subsidi BBM ke infrastruktur jika pemerintah sendiri masih belum mampu mendayagunakan sumber daya yang sudah ada," tegas Kemal.
Kemal mendorong upaya pemerintah untuk mendorong reformasi birokrasi. Selama ini rantai birokrasi pemerintah sangat lamban dan tidak efektif. [rmol/rob/ysa]
KOMENTAR ANDA