MBC. Sekalipun selamat dari kecelakaan Tucuxi di Magetan, Dahlan Iskan masih waswas atas kesehatannya. Menteri BUMN itu merasakan kepalanya masih nyeri. Untuk memastikan hal itu, Dahlan kemarin menjalani pemeriksaan medis CT Scan di Surabaya.
CT Scan (Computerized Axial Tomography) merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak atau bagian-bagian tubuh yang lain.
“Masih njarem, masih kemeng sedikit,” kata Dahlan yang ditemui wartawan usai peluncuran nama PT Semen Indonesia Tbk, di Surabaya, kemarin.
Apa hasilnya? Kata Dahlan, tim dokter memastikan kondisi kesehatannya masih normal. "Anda sudah melihatnya sendiri sekarang. Tidak ada sedikitpun yang lecet di tubuh saya," kata Dahlan.
Soal kecelakaan kemarin, Dahlan mengaku sangat bersyukur. Sebab, nyawanya diselamatkan Tuhan untuk kali kedua. Akibat kecelakaan tersebut, Dahlan mengaku, tidak terluka sedikitpun. Namun, pagi kemarin, dia merasakan ngilu.
Meski mengalami kecelakaan, Dahlan mengaku, tidak kapok untuk mengembangkan mobil listrik. Sebab, itu adalah satu-satunya cara untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam hal industri otomotif.
"Kalau untuk mobil biasa, kita sudah sulit mengejar negara lain. Sebab, seumpama balapan menuju Jakarta, kita masih di Menturo. Padahal yang lain sudah masuk Menteng Jakarta," katanya.
Untuk riset awal pengembangan mobil listrik itu, menurut Dahlan, belum ada dana sama sekali. Makanya, dia memilih untuk menggunakan dana pribadi. "Ferari Tuxuci itu saya beli dengan uang pribadi Rp 3 miliar. Saya juga bertekad mengujinya dengan menyetir sendiri hingga 1.000 kilometer seperti mobil listrik Ahmadi yang dulu," paparnya.
Hingga kini, penyebab persis kecelakaan bermula dari rem blong mobil listrik itu belum diketahui. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun mobil dengan plat nomor DI 19 itu ringsek total.
Beberapa kalangan mempersoalkan plat nomor DI 19.
Anggota Komisi VII DPR Bobby Rizaldi justru meminta semua pihak agar tak terlalu berlebihan menyikapi masalah plat nomor mobil listrik itu. "Tidak perlu membesar-besarkan soal plat nomor mobil listrik yang dicoba. Semuanya juga tahu itu prototype yang sedang dicoba," kata Bobby.
Meski mengaku sering beda pemikiran dengan Dahlan, namun Bobby justru khawatir membesar-besarkan masalah plat nomor DI 19 justru akan menjadi bumerang. Politikus Golkar ini mengajak semua pihak lebih fokus mendorong Dahlan agar Indonesia bisa memproduksi mobil listrik.
"Kalau soal seperti ini saja ribut, kapan kita punya mobil nasional yang canggih?
Jokowi pun waktu pasang plat Wali Kota di Esemka nggak masalah. Lebih baik energi kita difokuskan untuk mendorong terciptanya mobil nasional yang lulus tes uji coba dan bisa dikomersialkan,” ucapnya. [zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA