MBC. Pencarian tujuh korban perahu motor cepat (speedboat yang terbalik di pedalaman Sungai Barito, kawasan Desa Beras Belangi Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah hingga hari ketiga belum ditemukan.
"Hingga Senin (7/1) sore korban dan bangkai speedboat yang tenggelam belum ditemukan," kata Kapolres Murung Raya, AKBP Dedy Suhartono kepada wartawan di Puruk Cahu, Senin (7/1).
Tujuh orang menjadi korban "speedboat" yang terbalik pada Sabtu (5/1) sore sekitar pukul 16.15 WIB itu, dua di antaranya anggota Polres Murung Raya yakni Kasat Bimas AKP Aris Tantowi dan Aiptu Wasono Sugeng. Sedangkan lainnya merupakan petugas satuan pengamanan (Satpam) perusahaan tambang emas dan batu bara meliputi Renot, Tajudinor, Tomy, Ely Simon dan Iwan Renot.
"Hingga kini anggota Polisi dan tim SAR masih melakukan pencarian di lokasi, namun belum membuahkan hasil. Tapi upaya pencarian terus dilakukan," kata Kapolres.
Peristiwa terbaliknya kapal cepat yang bermuatan sekitar 13 orang, di antaranya empat orang anggota Polres dan delapan Satpam dari perusahaan tambang emas PT Indo Muro Kencana (IMK) dan perusahaan tambang batubara PT Daya Bumi Koalindo (DBK).
Ketika itu, speedboat yang mengangkut sejumlah anggota Polres Murung Raya dan Satpam mau pulang ke Puruk Cahu setelah mengikuti pelatihan keterampilan yang dilakukan di perusahaan tambang batu bara PT Asmin Tuhup Koalindo (AKT) di Desa Kuhung Kecamatan Barito Tuhup Raya.
Rencananya para personel Satpam dari sejumlah perusahaan itu akan mengikuti apel puncak Hari Satpam se kabupaten daerah aliran sungai (DAS) Barito yang dipusatkan di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dengan inspektur upacara Kapolda Kalteng Brigjen Pol Bachtiar Tambunan pada 9 Januari 2013.
Setelah mengantar anggota Satpam di pelabuhan khusus (stockfile) milik perusahaan PT Marunda Graha Mineral (MGM), kemudian speedboat yang dikemudikan Agus Arianto itu melanjutkan perjalanan dan saat itu speedboat sudah dilepas, namun mesin tidak mau hidup.
Sementara itu arus Sungai Barito deras dan speedboat terbawa arus hingga masuk ke bawah tongkang batu bara yang sedang bersandar sekitar 50 meter dari pelabuhan khusus dan terbalik.
"Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir sejumlah tempat di Sungai Barito atau wilayah hilir dari lokasi tempat kejadian musibah (TKM), namun belum ada hasilnya" katanya. [ant/wid/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA