MBC. Gus Irawan Pasaribu melakukan kunjungan ke Pasar Horas Siantar, Minggu (06/01/2013). Hal ini mengembalikan memorinya saat bertugas di Bank Sumut 19 tahun lalu.
“Saya pernah bertugas di sini saat saya masih di Bank Sumut mulai tahun 1990 sampai 1994. Saya melihat kok tidak ada perkembangan berarti, penataan semrawut. Saya kira ke depan, pasar-pasar tradisional di Sumut harus ditata ulang, sehingga setiap orang yang belanja merasa nyaman, sehingga omzet pedagang bertambah,” ujar Gus Irawan
Saat berkunjung ke Pasar Horas Siantar itu, Cagubsu nomor urut 1 ini juga mendengar keluhan pedagang. Menurut Gus, pedagang tradisional saat ini menghadapi masalah yang pelik mulai dari semrawutnya penataan pasar hingga menjamur pasar modern.
“Awak paham karena awak pun dulu pedagangnya Bu di Sidimpuan sana, seperti ibu-ibu juga. Dan apa yang ibu hadapi saat ini sudah sangat saya pahami. Mari sama-sama kita bangun Sumut ini dengan memandirikan masyarakatnya secara ekonomi,” tandas Gus kepada pedagang pisang, N Br Napitupulu.
Menurutnya, penataan ulang merupakan salahsatu cara untuk berkompetisi dengan pasar-pasar modern yang sudah menjamur. “Pasar modern semestinya juga ditata ulang, seperti mengatur tentang wilayah yang boleh dan tidak boleh dimasuki,” tandasnya.
Kedatangan Gus ke Pasar Horas disambut antusias pedagang. Gus berkeliling melihat kondisi pedagang dan pasar. Gus menyalami satu persatu pedagang, mendengar keluhan dan memotivasi mereka. Gus bahkan minum es dawet bersama para pedagang.
Gus menjelaskan, satu program dalam visi Sumut Sejahtera yang digagasnya adalah pemberdayaan pelaku usaha mikro, dimana 50.000 pelaku UKM akan diberdayakan setiap tahunnya, dengan menambah skill, pemberian modal, sekaligus pendampingan.
“Ini bertujuan agar ekonomi mikro bisa naik kelas menjadi usaha kecil, menengah dan seterusnya. Dan ini harus ada keberpihakan dari pemerintah supaya usaha mikro ini tumbuh berkembang,” tandasnya.
Menurutya, dalam Sumut Sejahtera ukurannya jelas bahwa angka kemiskinan ditarget di bawah 5 persen. “Caranya tadi. Lalu ada satu program baru, yakni menciptakan 10.000 wirausaha muda, targetnya adalah anak-anak muda. Kita ajak berwirausaha, dengan harapan mereka bisa menyerap tenaga kerja,” ujarnya. [ded]
KOMENTAR ANDA