post image
Partai Amanat Nasional
KOMENTAR
Partai Amanat Nasional (PAN) tanggapi positif masukan dari Pengamat Sosial Politik yang melakukan observasi terhadap 27 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumut (PDM) di 18 Kabupaten kota yang mengatakan adanya krisis kepercayaan dari Muhammadiyah terhadap PAN.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD kota Medan Fraksi PAN, Aripay Tambunan kepada medanbagus.com, Senin (7/1/2013).

"Bagus bagi kami ada kritikan seperti itu dan sah-sah aja jika Muhammadiyah punya pendapat tentang hal itu, namun kami tidak akan konfrontir dengan adanya kritikan seperti itu," Kata Aripay saat dikonfirmasi terkait observasi yang dilakukan pengamat sosial politik tentang kurangnya kepercayaan Muhammadiyah terhadap PAN sehingga berpengaruh kepada perolehan suara di Pemilu sebelumnya yang semakin menurun.

Aripay yang juga sebagai Kader Muhammadiyah berpendapat, secara keseluruhan tidak juga seperti itu, 1 tahun sebelum Pemilu 2009, hasil survei menunjukkan perolehan suara untuk PAN tetap rendah, namun saat menjelang Pemilu digelar, PAN mampu menembus perolehan suara sebesar 6 %, artinya menjelang Pemilu pergerakan yang signifikan dari kader-kader legislatif fraksi PAN.

"Secara kesuluhan tidak begitu, itu mungkin statement dari orang yang tersingkir dari persaingan perpolitikan, tapi namanya juga oknum, semua orangkan nggak sama pandangannya tapi kenyataannya Pemilu yang lalu PAN mampu menembus 6 % perolehan suara dari kader-kader legislatif fraksi PAN," tegas Aripay.

"Organisasi Muhammadiyah tidak ada persoalan dengan siapa yang menjadi Kader dalam tubuh PAN, karena Muhammadiyah sejatinya adalah bukan organisasi politik, jadi mengapa ada statement seperti itu?," ungkapnya lagi.

"Memang tidak dipungkiri PAN menang karena adanya dukungan Muhammadiyah, tapi jangan dijadikan Muhammadiyah sebagai alat demi kepentingan pribadi," tutur Aripay.

Aripay menambahkan, Pemilu yang lalu muncul juga stigma seperti ini, akhirnya lahir PMB sebagai perbandingan untuk PAN, namun kenyataannya PMB dalam verifikasi Partai tempo lalu di KPUD Sumut malah tersingkir.

"Intinya, siapapun yang berparadigma seperti itu, jangan dicampur baurkan dengan masalah pribadi, inikan tidak fair," tambahnya lagi.

"Muhammadiyah adalah kader perserikatan, yang penting jika kita sudah sukses, dimanapun dan apapun jabatan seorang kader Muhammadiyah tersebut, jangan pernah melupakan organisasi Muhammadiyah yang pernah membesarkannya," harap Aripay. [rob]

Pertamina Turunkan Harga Beberapa Produk BBM Non Subsidi

Sebelumnya

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa