Harus ada gerakan yang mengkampanyekan penyelamatan Danau Toba. Hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Utara menunjukkan, kini air Danau Toba berada dalam kondisi "cemar sedang". Duh !
Kepala BLH Sumatera Utara, Hidayati di Parapat, Kabupaten Simalungun, Senin (7/1), mengatakan, hasil identifikasi terhadap lebih 20 parameter yang diteliti menunjukkan telah terjadi pencemaran sedang terhadap air di lokasi pariwisata danau vulkanik terbesar di belahan Asia Tenggara itu.
Dikatakannya, kondisi "cemar sedang" terjadi pada beberapa daerah di pinggiran danau, sementara beberapa lokasi lainnya belum mengalami pencemaran.
Penyebab terjadinya pencemaran pada danau yang terbentuk sekitar 70 ribu tahun lalu itu, diduga akibat pembuangan limbah domestik, hotel, pertanian, serta berbagai limbah lainnya di atas baku mutu yang diperbolehkan.
Selain menjadi objek wisata, Danau Toba memang digunakan juga sebagai tempat budidaya ikan oleh beberapa masyarakat dan sejumlah perusahaan dengan sistem keramba.
Menurut dia, harus ada peringatan yang dilemparkan ke semua perusahaan yang memanfaatkan Danau Toba agar mereka menunjukkan tanggungjawabnya dalam pemulihan dan penyelamatan air danau.
"Perlu ada tindakan penyelamatan, agar pencemaran air Danau Toba tidak menjadi semakin parah," kata Hidayati.
Danau Toba merupakan satu dari 15 danau yang menjadi target penyelamatan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Lingkungan Hidup, mengingat danau itu cukup dikenal dunia internasional. [ant/ald/ans/rmol]
KOMENTAR ANDA