post image
KOMENTAR
MBC. Peristiwa kecelakaan "Ferrari" Tucuxi milik Menteri BUMN, Dahlan Iskan, hingga menabrak tebing di Desa Plaosan, Magetan, Jawa Timur selayaknya dijadikan pelajaran agar setiap uji coba kendaraan harus melalui prosedur yang ditetapkan.

"Ujicoba yang dilakukan Dahlan Iskan menyalahi aturan, karena belum laik jalan sudah dilakukan uji coba di jalan umum, seharusnya di lapangan terbuka," kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Said Didu, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (7/1).

Menurut Didu, secara prosedur semua desain mobil baru untuk publik harus melalui uji kelaikan berupa, pertama kekuatan konstruksi, kedua aerodinamis, ketiga terkait mesin/transmisi dan emisi, serta ke empat uji di lapangan. Setelah keempat faktor tersebut sudah dilalui dan dinyatakan lulus baru kemudian rancangan mobil dapat memasuki proses produksi.

"Kesiapan komponen juga menjadi pertimbangan utama, karena dalam memproduksi secara massal komponen merupakan faktor utama sehingga ada jaminan jika produksi mobil tersebut berhenti," kata dia.

Terkait dengan insiden yang dialami Iskan yang dinyatakan akibat rem blong, Didu mengatakan dirinya tidak mengetahui apakah sudah layak diujicoba atau tidak.

"Uji yang dilakukan Dahlan bagian dari drive test 1.000 km yg dilakukan sendiri, bukan uji pihak berwenang. Itu uji perorangan," ujarnya.

Ditambahkan, selama belum dilakukan keempat uji tersebut, secara prosedur tidak boleh dilakukan di tempat publik dan bukan ahli yg memiliki sertifikat uji.

"Tapi karena UU di Indonesia masih banyak belum lengkap bisa saja tidak ada hukum yang dilanggar. Jika UU Keinsinyuran yang sedang dibahas dengan DPR selesai maka prosedur demikian bisa dianggap melanggar hukum," ujar Didu.

Sementara itu Iskan menolak menjelaskan tentang dugaan sistem rem yang diubah, sehingga membuat mobil listrik Tucuxi yang dikendarainya mengalami kecelakaan.

"Nanti saya jelaskan," kata dia

Mantan direktur utama PT PLN ini juga menuturkan meski mobil Tucuxi yang dikemudikan hancur, namun dirinya baik-baik saja. "Lecet sedikit pun tidak. Hanya saja ketika bangun pagi Minggu (6/1) kemarin memang badan terasa njarem dan ubun-ubun "kemeng", tapi rasanya itu hanya karena dampak benturan yang hebat," katanya. [ant/wid/rmol/ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas