Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan seorang pasien kanker berusia 65 tahun meninggal pada Jumat (4/1), setelah dirinya terjangkit flu babi. Sementara korban wanita lainnya adalah buruh migran berusia 22 tahun yang meninggal pada 27 Desember lalu. Demikian diberitakan Reuters (Minggu, 6/1).
Kasus flu babi di Beijing berada pada tingkat tertinggi dan paling dominan selama kurun waktu lima tahun terakhir. Kasus ini meningkat seiring terjadinya suhu rendah di Beijing dan juga di berbagai kota lainnya di China.
H1N1 atau virus flu babi muncul pada tahun 2009. Virus ini mula-mula terjadi di Amerika Serikat dan Meksiko yang kemudian menyebar ke seluruh dunia dalam waktu enam minggu saja.
Perkiraan awal WHO menyebutkan jumlah kematian akibat wabah global itu di sekitar 18.500 orang, namun sebuah penelitian yang diterbitkan Juni lalu mengatakan jumlah korban tewas akibat flu burung mencapai angka 284.500 hingga 579.000 orang.[ian/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA