Kasus pembakaran rumah wartawan Metro 24 Jam yang diduga dilakoni orang tak dikenal (OTK) menuai kecaman dari banyak pihak. Kejadian itu dinilai telah mengintimidasi kebebasan awak jurnalis saat menyajikan berita kepada masyarakat. Untuk itu, Aliansi Pers Indonesia (API) Sumut mendesak agar polisi mengusut tuntas peristiwa itu dan menyeret pelakunya ke ranah hukum.
"Peristiwa pembakaran rumah wartawan itu perbuatan rendahan dan keji. Berarti, pelaku maupun aktor intelektualnya adalah orang yang mengalami keterbelakangan mental dan otaknya belum merdeka. Mereka tidak mengerti bahwa insan pers bekerja dilindungi undang-undang. Aliansi Pers Indonesia Sumut sangat mengutuk dan mengecam tindakan rendahan seperti itu!" tegas Rahmat Hidayat SH Ketua API Sumut, kepada medanbagus.com beberapa saat lalu.
Rahmat meminta jajaran Polres Asahan harus bertindak cepat mengusut kejadian itu. Rahmat menekankan indepensi dan profesionalisme Kapolres dalam memproses kejadian ini lantaran kejadian ini diduga melibatkan beberapa orang mafia dan petinggi di Kisaran.
"Kita masih mempercayakan kasus ini agar diusut pihak Polres Asahan. Tapi kita juga meminta agar polisi betul-betul profesional karena kejadian ini diduga melibatkan petinggi di Kisaran. Polisi harus serius jika benar mereka pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat," sambungnya.
Rahmat meminta, jika jajaran Polres Asahan tidak bisa mengusut kasus ini dalam waktu cepat, maka sebaiknya Kapolres mundur atau dicopot.
"Kapolres itu orang hebat. Dia lebih paham menangani persoalan di wilayahnya, makanya itu kita masih percaya. Tapi jika tidak mampu mengusut, sebaiknya mengundurkan diri dengan baik dari pada buat malu Kapolda. Serahkan saja jabatannya sama orang yang benar-benar bisa. Karena kita khawatir, pelaku intelektualnya ini juga melibatkan sejumlah orang penting di Asahan maupun di Kisaran. Tapi kita tidak mau menuduh jika Kapolresnya juga ikut menerima upeti dari mafia-mafia CPO," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rumah wartawan Metro 24 Jam, M Yunus di Jalan T Amir Hamzah, Kisaran Sabtu (5/1) dini hari sekira jam 03.00 wib dibakar OTK. Kuat dugaan, motif pembakaran ini terkait pemberitaan mengenai permainan mafia CPO di daerah itu yang melibatkan petinggi di daerah itu.
Menurut sejumlah saksi mata dan keterangan keluarga korban, seharsi sebelum kejadian, Jumat (4/1) siang, terlihat beberapa orang naik mobil pick up mondar mandir di rumah wartawan itu. Kemudian, dini harinya, seorang pelaku turun dari mobil dan menyiramkan bensin ke atas ban bekas yang disediakan, selanjutnya disulut api. Kemudian para pelaku langsung melarikan diri.
[ans]
KOMENTAR ANDA