post image
KOMENTAR
 Serangan pesawat tanpa awak militer Amerika Serikat pada Kamis (3/1) telah membuat ratusan warga Yaman melakukan protes terhadap serangan yang sering menghantam wilayah tempat tinggal mereka di Kota Redaa. Warga Yaman bahkan menyebut serangan AS seringkali menimbulkan korban jiwa dari rakyat sipil.

 

Warga yang bertempat tinggal di wilayah selatan Yaman ini merasa tidak nyaman seiring berkeliarannya pesawat tanpa awak AS. Sementara itu pihak AS berdalih bahwa operasi ini dilakukan untuk menumpas sarang dari kelompok al Qaeda yang diyakini berada di wilayah tersebut.

 

Dalam melancarkan aksinya, AS mengaku telah bekerja sama dengan pemerintah Yaman dan Arab Saudi untuk melakukan serangan ke titik-titik yang dianggap menjadi tempat persembunyian kelompok teroris itu.

 

Pengunjuk rasa mengancam jika Pemerintah Yaman tidak segera menghentikan serangan AS, maka mereka akan menduduki kantor-kantor pemerintahan dan juga kantor milik AS di Yaman.

 

"Jika pemerintah Yaman tidak menghentikan serangan AS ke wilayah kami, kami akan menduduki kantor-kantor yang dimiliki pemerintah," ujar seorang pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip Reuters Sabtu ( 5/1).

 

Kelompok  al Qaeda yang bersarang di selatan Yaman ini dianggap AS sebagai cabang al Qaeda yang paling berbahaya. Kelompok ini berhasil menguasai wilayah selatan Yaman setelah memanfaatkan ketidakstabilan politik di negara itu akibat gerakan Arab Spring.  [ian/ans/rmol]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam