Upaya pencarian dua korban speedboat yang tenggelam di perairan Warbal, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku sejak Kamis (3/1) pukul 16.00 WIT oleh sejumlah karyawan perusahaan Siput Mutiara masih berlanjut.
"Cuaca hari ini sangat cerah dan guyuran hujan lebat sejak Jumat malam (4/1) sudah berhenti sehingga kami bisa mengerahkan armada kapal cepat yang ada untuk melanjutkan pencarian," kata pimpinan PT. Siput Mutiara Manir, Syawal yang dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Syawal menjadikan lokasi perusahaannya di Pulau Manir sebagai posko darurat untuk melakukan upaya pencarian korban, setelah seorang penumpang speedboat bernama Ruben Tabalubun berhasil berenang sampai ke lokasi itu dan meminta pertolongan, sepuluh jam pasca musibah.
Ruben kemudian berkoordinasi dengan tiga perusahaan siput mutiara lain yang menyebar pada beberapa pulau-pulau kecil di wilayah Kecamatan Kei Kecil Timur untuk sama-sama mencari korban yang tenggelam dan sampai hari ini sudah ditemukan sembilan korban, enam diantaranya meninggal dunia.
"Speedboat yang tenggelam akibat diterjang badai ini hanya memuat 11 orang penumpang, karena kami mendapat keterangan resmi dari salah satu penumpang yang selamat dan sudah mengecek langsung ke Pulau Tanimber Kei," katanya.
Aparat kepolisian dari Polres Maluku Tenggara juga sudah mendatangi Posko darurat di Pulau Manir untuk mengambil keterangan lengkap, sekaligus ikut membantu pencarian sisa dua korban yang belum ditemukan dan lokasi pencariannya di sekitar perairan Pulau Manir, Wikir, hingga ke Pulau Somlain.
Dua penumpang yang belum diketahui nasibnya ini diketahui bernama James Ohoira dan Merlin Tabalubun.
"Kami juga berkoordinasi dengan Pemkot Tual dan Pemkab Malra untuk memantau upaya pencarian tersebut agar kegiatan ini bisa dihentikan kalau kedua korban tersebut sudah ditemukan dan langsung dievakuasi ke Langgur atau Tual," katanya.
Pada hari Jumat, (8/7) 2012 lalu, kecelakaan serupa juga terjadi ketika sebuah speedboat berlayar dari Kota Tual menuju Desa Lar, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara menyebabkan enam orang dinyatakan hilang sampai saat ini.
Keenam penumpang speed yang dinyatakan hilang tersebut antara lain Frans Balubun (30), Jefri Balubun (20), Moksen Rahareng (56), Hofna Rahayaan (18), Susana Helokil (18) dan Abidin Elwuar (18). [ant/wid/ans/rmol]
KOMENTAR ANDA