Calon Gubernur Sumatera Utara menilai data BPS Sumut yang mengklaim terjadinya penurunan jumlah masyarakat miskin di Sumatera Utara amburadul dan tidak realistis.
"Kondisi itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," kata Gus keterangan pers yang diterima medanbagus.com, Jumat [04/01/2013] malam.
Menurut Gus, data yang dilansir BPS yang menyatakan masyarakat miskin berkurang sebanyak 28.800 orang pada September 2012 dari angka 1.400.000 lebih pada Maret 2012, hanya mewakili masyarakat miskin di perkotaan, karena nyatanya jumlah masyarakat miskin di pedesaan justru bertambah.
"Akibat dari semua ini akan terjadi urbanisasi yang membuat kepincangan sistem pembangunan. Inilah yang disebut pertumbuhan ekonomi yang belum berkualitas,"katanya.
Menurut Gus, income Rp 271.738 per bulan juga tidak layak dijadikan standarisasi tingkat kemiskinan. Pemerintah seharusnya mengikuti standar internasional sebesar 2 dolar per hari atau Rp600 ribu per bulan, dan menghapus 3 indikator yang selama ini dipergunakan yaitu kemiskinan, miskin dan hampir miskin.
"Pemerintah tidak perlu mempercantik angka, dan harus jujur dengan keadaan agar termotivasi untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat," pungkasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA