post image
KOMENTAR
Film "Cinta Tapi Beda" garapan Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra yang mulai tayang di bioskop-bioskop sejak 27 Desember lalu dipersoalkan.

Mahasiswa Minang mengunggat film yang dibintangi antara lain Agni Pratistha, Reza Nangin, dan Choky Sitohang tersebut. Karena alur cerita filmnya menyimpang dari falsafah "Adat Basyandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" yang akui masyarakat Minang.

Pasalnya, sebagian lokasi shooting dilakukan di ranah Minang dan tokohnya diceritakan berasal dari daerah Sumatera Barat tersebut.

"Film ini memutarbalikkan fakta dan memojokkan masyarakat Minang yang kental adatnya dengan agama Islam," tegas Ketua Umum PP Keluarga Mahasiswa Minangkabau Jaya, Muhammad Rozi,  (Kamis, 3/1).

Rozi menjelaskan, film ini menggambarkan seorang gadis Minang bernama Diana. Diceritakan, Diana, penganut Katolik taat, berpacaran dan mau menikah dengan Cahyo, laki-laki Jawa-muslim yang taat. Tapi ibu/tante/om Diana tidak setuju orang Minang Katolik kawin dengan orang yang beda agama.

Akhirnya Diana dijodohkan dengan laki-laki Minang, yang juga beragama Katolik, Oka, yang berprofesi sebagai dokter. "Kami (KMM JAYA) sangat terusik dan terhina dengan film ini," tegas Rozi.

Karena itu, mereka meminta Hanung Bramantyo yang menyutradarai film ini meminta maaf kepada mahasiswa dan masyarakat Minang serta menghentikan penayangan film ini di bioskop karena dapat merusak sendi-sendi adat dan budaya masyarakat Minang dalam berkehidupan sehari-hari yang sangat menjaga hubungan antar sesama.

"Kami mencium ada agenda terselubung dari orang-orang yang mendukung film ini menghancurkan adat dan  budaya masyarakat  di Indonesia," tandas Rozi yang mengancam akan menggelar unjuk rasa kalau tuntutan KMM tidak diindahkan. [zul]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas