Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Assegaf secara terang-terangan menawarkan Puan Maharani untuk menempati posisi Menpora yang ditinggalkan Andi Mallarangeng. Dari luar, tawaran ini seperti menyanjung. Tapi kalau dilihat dari silsilah keturunan dan posisi Puan di PDIP, tawaran itu justru melecehkan.
Demikian disampaikan Direktur Lembaga Kajian Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan. Ia bahkan menilai tawaran tersebut justru merendahkan PDIP dan Puan. PDIP akan rugi besar kalau sampai terima tawaran itu.
Lebih lanjut Syahganda menilai bahwa Nurhayati sedang melecehkan Puan dengan tawaran itu. Alasannya, pertama Puan adalah putri sulung dari Megawati yang merupakan ketua umum PDIP. Kedua, saat ini elektabilitas PDIP berada di atas Demokrat. Ketiga, Puan juga merupakan cucu proklamator RI. Sementara dari sisi posisi, Puan sekarang menjabat ketua Fraksi PDIP DPR RI.
“Posisi ketua Fraksi itu lebih tinggi dari Menpora. Kekuasaannya hampir setengah kekuasaan eksekutif. Masa ditawarin Menpora. Ini jelas Nurhayati sedang melecehkan Puan,” jelas Syahganda malam ini kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 30/12).
Pada jaman Soerhato, lanjutnya, posisi Menpora hanyalah menteri muda. Pos ini hanya ditempati untuk orang-orang yang baru belajar menjadi menteri. Contohnya, Akbar Tanjung. Sebelum menjadi Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Perumahan dan Pemukiman, Seokato menempatkan dia di pos Menpora.
“Jadi, posisi Menpora untuk Puan terlalu kecil. Terlepas dari kapasitas dan kapabilitasnya, Puan itu sedang disiapkan Taufik Kiemas untuk maju di 2014 sebagai RI 1 atau RI 2. Jadi, tawaran Menpora justru akan merendahkan Puan sendiri,” jelasnya.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA