
Menurut ketua presidum GMNI, Twedy Noviandy, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh SBY. Diantaranya dalam aspek politik, pemerintah harus bisa merubah agar aktifitas kehidupan politik tidak usah lagi menjunjung tinggi modal besar yang akhirnya hanya melahirkan para koruptor dan menyandera kehidupan berbangsa.
Sementara dalam aspek ekonomi pemerintah diminta agar segera melakukan kedaulatan ekonomi, terutama pangan, dengan mengurangi kebijakan impor. Twedy juga meminta agar pemerintah berhenti mengagung-agungkan pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen padahal faktanya masih banyak kesenjangan ekonomi terjadi terutama di daerah-daerah.
"Dalam aspek hukum SBY masih melindungi lingkaran kekuasan, terlihat aparat penegak hukum ragu tatkala berhadapan dengan penyelesaian kasus century, wisma atlet dan hambalang," tegas Twedy.
Pertarungan antar institusi penegak hukum pertanda jika pemeirntah SBY masih belum tegas dan menunjukkan keinginannnya untuk selesaikan kasus hukum yang melibatkan mafia dan koruptor.
Sedangkan dari segi agraria, pemerintah SBY diminta untuk segera tuntaskan konflik agraria di daerah seperi Jambi, lampung, Kalimantan ,Sulawesi sampai Papua. Begitupun dalam aspek pendidikan yang menurut Twedy anggaran APBN 20 persen untuk pendidikan masih belum dinikmati oleh seluruh masyarakat.
"Aspek sosial pemerintah masih terkesan membiarkan konflik GKI Yasmin, Gereja Filadelfia, kasus sampang dan lampung sehingga menyebabkan kekerasna dan konflik horizontal semakin meresahkan,"tegas Twedy
Sementara itu, aspek perbatasan juga menurut Twedy merupakan masalah yang akan menjadi bom waktu yang mengancam kedaulatan Indoensia. Kasus pencurian ikan dan pencurian perbatasan dan pulau masih saja terjadi pada tahun 2012 ini.
"Dari segi alutsista, kondisi alussita yang dimili TNI masih alami ketertinggalan dan ini berpengaruh pada kedaultan negara kita,"ucap Twedy
Terakhir soal kepemimpinan menurut Twedy Indonesia masih krisis kepemimpinan yang patut menjadi taulada, berani dna teas dalam mengambil keputusan.
"Keterlibatan tokoh elit dan pejabat negara dalam korupsi menyebabkan terjadinya pengkhiatan terhadap pancasila dan cita-cita founding fathers,"demikian Twedy. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA