Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provinsi Sumatera Utara, mencatat 5 konflik terbesar yang mengancam kondusifitas Sumatera Utara yang tidak selesai pada tahun 2012.
Kelima masalah tersebut yakni masalah konflik pertanahan, konflik sumber daya alam, konflik perburuhan, konflik rumah ibadah dan konflik masalah lingkungan.
Menurut Kepala Kesbangpolinmas Provsu, Edy Sofyan, dari 5 konflik besar tersebut yang terbesar merupakan konflik di bidang pertanahan.
" Konflik pertanahan menjadi yang terbesar dan paling rumit. Hampir seluruh daerah di Sumatera Utara memiliki konflik, terutama di kawasan yang bersinggungan dengan lahan eks HGU PTPN II,” kata Edy Sofyan dalam catatan akhir tahun 2012 di Grand Elite Hotel, Jl Gatot Subroto, Medan, Sabtu (29/12/2012).
Edy Sofyan menambahkan, data yang mereka catatkan, selama tahun 2012, setidaknya terjadi 65 aksi unjuk rasa dalam skala besar yang ditujukan ke Pemprovsu. Dari jumlah tersebut lebih dari 50% merupakan aksi unjuk rasa yang berhubungan dengan masalah pertanahan. Bahkan konflik tanah ini sendiri diprediksi masih terus berlanjut hingga tahun 2013 mendatang.
“Tidak adanya kewenangan mutlak Pemprovsu dalam menyelesaikan masalah pertanahan membuat konflik tanah akan tetap sulit diselesaikan,” tambahnya. [ded]
KOMENTAR ANDA