PB Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berharap rumah produksi tidak memproduksi film soal dokter yang membodohi masyarakat.
Ketua Umum PB IDI Dr. Zaenal Abidin menilai, dalam beberapa film atau sinetron Indonesia, ditunjukkan kebodohan dokter Indonesia.
"Masa hanya dengan modal steotoskop seorang dokter bisa diagnosa penyakit kanker. Inikan sebuah rumah produksi menciptakan kebodohan dokter Indonesia. Seharusnya rumah produsi bermodal memberikan diagnosa dalam skenarionya dengan tahap-tahap sebenarnya," jelasnya di kantor PB IDI, Jakarta Pusat (Sabtu, 29/12).
Hal itu ia katakan terkait syuting sinetron “Love in Paris” di Rumah Sakit Ibu Anak Harapan Kita.
Sinetron yang disiarkan pada salah satu stasiun televisi swasta ini mengambil lokasi syuting di kawasan ruang ICU, tempat Ayu Tria Desiana, yang meninggal karena penyakit leukimia dan pasien lainnya tengah dirawat.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA