Konflik internal Golkar terkait tiket pencapresan Aburizal Bakrie (Ical) makin memanas. Pendukung Ical menuding ada elite Golkar menungangi kontroversi tiket pencapresan Ical dengan tujuan akhir merebut tiket capres dari tangan Ical.
"ARB (Aburizal Bakrie) dan AT (Akbar Tandjung) ini dwi tunggal di Partai Golkar. Kayaknya sekarang ini ada upaya pemisahan yang dibuat oleh sekelompok elite di DPP terhadap dwi tunggal itu, caranya dengan provokasi dan mengeluarkan isu seolah-olah Akbar Tandjung yang obok-obok Partai Golkar,"kata Ketua Forum DPD II Partai Golkar, Muntazir Hamid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Jika elite ini berhasil memisahkan ARB dan AT, lanjut Muntazir, tujuan selanjutnya adalah ingin mengkudeta posisi Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar. "Beberapa elite ada yang ingin mengkudeta ARB,"endusnya.
Bahkan, diterangkan Muntazir upaya untuk mengkudeta ARB sudah terjadwal dengan rapi. Info mengenai adanya kudeta ARB ini dia dapatkan dari beberapa pengurus DPD II Partai Golkar yang kebetulan mengetahui rencana tersebut.
Muntazir pun menjelaskan beberapa pertemuan yang terjadi di daerah Jawa Barat bulan ini terkait rencana untuk mengkudeta.
"Info dari DPD II dalam Minggu-Minggu ini ada salah satu elite yang beberapa kali rapat di Jawa barat ingin mengkudeta Ical."
Siapa yang dimaksud? Muntazir tidak mau menyebut nama. Supaya tidak menjadi korban kudeta, DPD II meminta kepada ARB untuk mengambil tindakan preventif.
"Kita secara terus terang meminta ARB jangan jauh-jauh dari Akbar. Jangan juga mudah terprovokasi."
Dia memprediksi, jika ARB jauh dari Akbar akan sangat berbahaya untuk pencapresannya maupun untuk Golkar ke depan. Minimal, mesin Partai Golkar di pileg dan pilpres melemah dan tidak akan berjalan maksimal. "Jika seperti itu, Golkar tidak bisa memenuhi target suara di 2014."
Terkait surat Wantim yang meminta evaluasi pencapresan ARB, Muntazir bilang, dalam organisasi memberikan masukan, kritikan sesuatu hal yang wajar, apalagi yang memberikan masukan sekelas Wantim.
"Itu dalam tataran yang biasa saja, bukan yang luar biasa," katanya.
Lagian, dilanjutkan dia, Akbar Tandjung tidak akan mengganggu pencapresan ARB, karena setiap kali turun ke daerah sosok Akbar selalu bilang bahwa ARB adalah capres dari Partai Golkar berdasarkan forum yang resmi yakni Rapimnas.
"Jadi tidak ada niat Bang Akbar buat dongkel atau mengobok-obok,"tutupnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA