Partai Islam semestinya mengajukan peraturan tentang sistem kampanye di media. Pasalnya salah satu kelemahan partai Islam adalah sumber daya finansial.
"Yang menguasai media itu mayoritas partai nasionalis," ujar pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi “Yang Mana Partai Islam di Indonesia?” di kantor Penaone.com Jalan Haji Ten IV, No 6, Rawamangun Jakarta Timur, Senin (24/12).
Selain itu, partai Islam juga kekurangan figur yang kuat yang bisa diandalkan di publik. Sehingga ada beberapa partai Islam yang melirik figur yang hanya memiliki popularitas.
"Ini yang dilakukan PPP dan PKB melirik Rhoma Irama. Sementara PKS yang azaznya Islam tapi terbuka buat non muslim. Artinya, partai islam sekarang ini sedang galau," ungkapnya.
Selain itu, partai Islam, menurut Burhan, kurang mengusung program yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, seperti isu ekonomi dan pemberantasan korupsi.
"Hingga disetiap pemilihan, partai Islam tidak ada yang menempati di tiga besar. Apalagi PPP, setiap pemilua selalu turun, (perolehan suaranya)," pungkasnya.
Di awal, Burhan mengatakan, partai Islam itu ada dua macam, pertama azaz dan ideloginya Islam, dan kedua adalah yang memiliki massa atau pemilih adalah Islam. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA