
Karena itu tidak aneh, kalau kemarin Din mengungkapkan masyarakat saat ini menyesal memilih SBY sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2009 lalu.
"Tapi karena yang berbicara Din Syamsyddin, sudah nggak aneh. Karena Din Syamsuddin hanya pintar menunjuk hidung orang lain. Hidung dia sendiri tak pernah dia tunjuk," ujar politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada Rakyat Merdeka Online melalui sambungan telepon pagi ini (Kamis, 20/12).
Karena itu, Ruhut tak memperdulikan pernyataan Din Syamsuddin. Ruhut pun yakin rakyat menilai hal yang sama.
"Jadi kalau Din Syamsuddin yang ngomong, bagi saya EGP, emang gua pikirin. Saya raya, rakyat juga paling hanya tersenyum atau tertawa termehek kalau Din yang ngomong," ungkap Ruhut, anggota Komisi III DPR ini.
Bagi Ruhut, Din kerap mengkritik SBY karena ingin menumpang popularitas Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut. Apalagi Din juga bernafsu jadi presiden.
"Saya tahu, dia kan kawan saya, sama-sama aktivis. Dia mengkritisi itu karena ingin membongceng kenegarawan Pak SBY. Kita juga tahu dia itu ambisi mau jadi presiden kan," demikian Ruhut, sambil mengingatkan, pada Pilpres 2009 lalu Din mendukung capres yang kalah. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA