Aksi buruh yang pro maupun kontra kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,2 juta menuai kecaman masyarakat akibat aksi tak simpatik yang dilakukan.
Aksi demo hari ini, Selasa (18/12/2012) di Kantor Gubernur adalah kali kelima setelah sebelumnya para buruh melakukan aksi di berbagai lokasi.
Para buruh dalam aksinya melakukan konvoi sehingga memacatkan arus lalu lintas. Bahkan dengan sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas. " Sesuka hati mereka saja yang demo itu. Lampu merah pun dilanggar. Tak pakai helm dan ugal-ugalan," kata Evi, ibu rumah tangga.
Ucapan senada disampaikan Budi, salah satu pekerja swasta yang terpaksa berhenti akibat jalur lali lintas dikuasai pendemo. " Lama-lama saya kehilangan simpati terhadap demo buruh ini. Tadi melintas di Jalan Sudirman dan berpapasan dengan para pendemo. Mereka terobos lampu merah dan berteriak-teriak sambil menghentikan pengguna jalan lain," kecam Budi.
Selain memacatkan jalan, aksi demo dalam dua pekan terakhir juga mengakibatkan fasilitas publik lainnya terganggu. Sebelumnya aksi menutup jalan tol dilakukan para pendemo yang menuntut UMP Rp 2,2 juta. Sebelumnya juga pendemo juga memblokir pintu masuk dan keluar bandara Polonia. [ded]
KOMENTAR ANDA