Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersiaga menghadapi serangan virus flu burung pada manusia, setelah 1.118 unggas jenis bebek ditemukan mati mendadak hingga November lalu.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekalongan, Ujang Sutarno, mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Balai Besar Penelitian Veteriner Yogyakarta, hewan ternak itu mati karena positif terserang virus flu burung atau "avian influenza".
Menurut dia, hewan ternak yang mati tersebut tersebar di sejumlah lokasi berbeda, yaitu di Kelurahan Gamer sebanyak 300 ekor bebek, Degayu 290 ekor, dan sisanya di Kelurahan Duwet.
"Untuk menindaklanjuti temuan hewan ternak yang mati mendadak itu, kami melakukan rapid test," katanya.
Ia mengatakan bahwa kasus mati mendadak ribuan itik ini merupakan kali pertama ditemukan di Kota Pekalongan.
Untuk mengantisipasi penyebab virus flu burung agar tidak menular pada manusia, para peternak diimbau aktif melakukan penyemprotan desinfektan dan vasinasi pada kandang ternak.
Menurut dia, Pemkot Pekalongan juga telah menyiagakan tim petugas survei dan pencegahan penyakit virus flu burung untuk memantau dan menaggulangi meluasnya virus.
"Tim petugas itu akan bergerak cepat merespons masyarakat dengan turun langsung ke lapangan jika dalam lokasi itu terjadinya kasus flu burung," tandasnya. [ant/rmol]
KOMENTAR ANDA