Satu orang dinyatakan tewas dan 150 lainnya luka berat setelah sebuah bom meledakkan bangunan Contrack milik Amerika Serikat di Kabul, Senin (17/12).
Bom mobil yang dinyatakan milik Taliban tersebut juga melukai warga Afrika Selatan dan warga Afghanistan.
"Kami sedang duduk di kantor. Ada ledakan besar. Langit-langit runtuh menimpa kami dan 10 hingga 12 orang Afghanistan di kantor itu terluka," katanya seperti yang dilansir AFP.
Menurut Polisi setempat, bom yang meledak berasal dari sebuah truk yang berisi bahan peledak.
"Sebuah truk kecil sarat bahan peledak dipicu di antara pabrik Contrack dan Najeeb Zarab. Satu orang tewas dan 15 lagi terluka. Kami belum tahu apakah ada orang di truk tersebut atau itu diledakkan dari jarak jauh. Itu bahan peledak sangat kuat," kata kepala polisi Kabul Mohammad Ayoub Salangi.
Sementara itu, sesaat setelah bom meledak, Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Taliban menyatakannya pemboman jibaku oleh pahlawan terhadap perusahaan penting Amerika Serikat, yang memberikan layanan keamanan kepada pasukan penjajah.
"Perusahaan itu diawasi pejuang untuk sementara waktu dan syukurlah pada hari ini, kesempatan diberikan untuk menyerangnya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam pernyataan. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA