Pasca terbakarnya tambang minyak tradisionil yang dikelola masyarakat Buluh Telang, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, api masih terus berkobar dan belum bisa dipadamkan.Kejadian kebakaran sumur minyak tradisionil yang dikelola masyarakat, terjadi Jumat malam (14/12) dan berlanjut hingga sekarang ini.
Kebakaran sumur minyak tersebut mengakibatkan tujuh korban luka bakar serius kini menjalani pengobatan di rumah sakit umum Tanjungpura Langkat dan rumah sakit Adam Malik di Medan.
Empat korban yang mengalami luka bakar serius mencapai 60-80 persen, itu warga yang berada di rumah sakit Adam Malik.
"Api masih berkobar dan belum bisa dipadamkan," kata salah seorang warga Buluh Telang, Ponidi di Padang Tualang, Minggu (16/12/2012).
Ia mengatakan, sejak dua hari teakhir api masih terus berkobar dan belum ada tanda-tanda untuk bisa dipadamkan.
"Ketinggian api masih berada di atas 15 meter, dan belum ada upaya pemadaman dari pihak terkait, maupun pemilik lahan, pertamina dan warga sekitar," ujar Ponidi.
Sejumlah warga masih terlihat berjaga-jaga di lokasi kejadian, untuk melihat kobaran api yang membakar tambang minyak tradiisonil yang dikelola masyarakat setempat.
Seorang polisi berpakaian sipil bersenjata lengkap juga disiagakan untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini di lokasi kebakaran itu.
Ponidi mengungkapkan, selain kobaran api selain menghanguskan peralatan tambang, juga merambat dan membakar puluhan batang tamanan sawit yang ada di sekitarnya.
"Walaupun malam tadi sempat terjadi hujan, namun kobaran api belum juga bisa dipadamkan," ungkapnya.
Muhammad, warga lainnya, mengungkapkan bahwa, pihaknya khawatir api akan merembet ke sumur minyak lainnya yang berada di sekitar lokasi, jika api belum bisa dipadamkan.
Untuk mengatasi kebakaran di sumur lainnya, kini warga masyarakat mulai menutupi sumur minyaknya, dan memberikan larangan merokok di sekitar lokasi sumur minyak. [ant/ded]
KOMENTAR ANDA