Organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dinilai sudah rusak dan busuk. Organisasi yang terus ricuh dalam 5 tahun terahir tidak akan mampu membenahi prestasi sepakbola Indonesia.
Karena itu, sebaiknya pemerintah membubarkan saja PSSI sesuai dengan UU Keolahragaan dan kemudian membentuk kepengurusan baru di bawah kontrol Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Tidak ada lagi yang dapat diharapkan dari PSSI saat ini. Karena orang-orang di dalamnya hanya mewakili kepentingan kelompok dan golongannya. Bukan mau memajukan prestasi olahraga sepakbola. Orang yang tidak memahami sepakbola ko mau ngurus sepakbola," tegas mantan Direktur Pembinaan Usia Dini PSSI, HM. Jusuf Rizal di Jakarta terkait ricuh PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia).
Lebih lanjut pria yang juga pernah menjabat Direktur Marketing dan Promosi PSSI itu mengatakan kondisi PSSI makin parah dengan munculnya KPSI yang notabene sebelumnya mendukung kepengurusan PSSI hasil kongres Solo. Melihat realitas itu maupun hasil kongres yang tidak menghasilkan apa-apa ditambah FIFA akan memberikan sanksi, maka kedua kubu tidak bisa diharapkan membawa perubahan bagi kemajuan dunia sepekbola di Indonesia.
"Untuk itu jalan terbaik lebih baik pemerintah membubarkan bubarkan saja PSSI, baru kemudian melalui Kantor Menpora menyusun kepengurusan baru dibawah kendali pemerintah. Dengan demikian potensi konflik menjadi hilang. Jika masih dengan kepengurusan sekarang sampai kiamat prestasi sepakbola tidak akan pernah tercapai," tandas penggagas kompetisi sepakbola anak dan APSSO (Asean Primary School Sports Olympiad) ini.
Menurutnya sudah saatnya pemerintah bersikap tegas mengambil langkah-langkah strategis tentang PSSI. Jika selama ini pemerintah bersikap toleran dan tidak ingin melakukan intervensi karena berbagai pertimbangan termasuk sanksi FIFA, saat ini semua perlu diabaikan agar sepakbola Indonesia bisa keluar dari berbagai masalah dan kompleks. PSSI itu sudah rusak dan busuk.
Lebih baik mundur selangkah untuk menata menjadi lebih baik. Karena menurutnya, pemerintah memiliki kewenangan itu dan tidak perlu takut dengan FIFA.
"Toh prestasi internasional PSSI justru makin suram. Masih banyak figur-figur yang dapat membawa PSSI dalam perahu yang benar, profesional dan terukur kinerjanya," tegas pria yang juga mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI pada kongres PSSI di Solo lalu.
Sanksi FIFA terhadap Indonesia terasa semakin dekat. Organisasi Sepakbola se-Dunia itu memastikan akan membahas masalah persepakbolaan Indonesia ke dalam sidang komite eksekutif (Exco) FIFA di Tokyo, Jepang, Jumat (14/12). [zul]
KOMENTAR ANDA