Pasca menerima SMS bernada ancaman dan meminta uang tebusan Rp 25 juta untuk anaknya yang hilang, Tinawati Alisyam (51) kemudian membuat laporan penculikan ke Polresta Medan.
Sebelumnya, Tina sudah melaporkan anaknya Hans Hartanto (11 tahun) yang hilang di Plaza Medan Fair, Minggu (09/12/2012) sekitar pukul 21.00 WIB ke Polsek Medan Kota. Hans adalah anak paling sulung dari tiga bersaudara.
12 jam setelah membuat laporan anak hilang itu, dirinya mendapat sms bernada ancaman sekaligus meminta uang tebusan Rp 25 juta agar anaknya kembali dalam keadaan selamat.
Tak ingin terjadi hal yang diinginkan, Senin (10/12/2012) sekitar pukul 12.00 WIB, Tina kemudian membuat laporan penculikan anak ke Polresta Medan.
Kepada medanbagus, Tina menceritakan, awal mula dia terpisah dari Hans, pelajar kelas 5 SD itu, Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Semula wanita beralamat di Jalan Perpustakaan, Kecamatan Medan Baru itu menduga anaknya sudah pulang ke rumah, yang kebetulan hanya berjarak sekitar 50 meter dari pusat perbelanjaan itu. Tina kemudian pulang ke rumah. Namun ditunggu sampai tengah malam, anaknya tak juga pulang.
"Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, saya langsung lapor ke Polres Medan baru," ujar Tina.
Sebelum melapor ke polisi, Tina sudah berusaha menghubungi nomor handpone putranya itu. Namun tak bisa dihubungi. Hingga Senin siang, pihak keluarga masih berharap agar putra bungsunya itu bisa kembali ke rumah.
Tina, mengaku menerima SMS teror yang meminta tebusan agar anaknya selamat dari nomor telepon 087883962800.
Uang tebusan tersebut yang diminta pelaku cukup besar senilai Rp 25 juta. Pengirim SMS itu juga menyebut nomor rekening yang akan ditransfer.
"Kalo mau anakmu balek, jemput di Iskandar Muda. Sebelum itu, transfer uang 25 jt Mandiri 163 00 00 133010 a/n : Taufan. 30 menit dari sekarang," tulis pesan singkat yang diterima Tina.
Si pengirim sms juga menuliskan sms bernada ancaman. "Transfer saja maka anak mu akan selamat, ditunggu 25 menit. Setelah transfer akan saya kasih tahu Iskandar muda dekat mana. Jangan menunda waktu. Keselamatan anakmu di tangan mu."
"Jangan coba-coba lapor polisi, dsb, jika ingin anakmu selamat. Kau senang, aku pun senang. Gampang," sambung si peminta tebusan.
Saat nomor 087883962800 dihubungi terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. [ded]
KOMENTAR ANDA