Bila musim hujan datang, musibah longsor selalu melanda Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Karena itu, untuk mengantisipasi musim hujan kali ini, perlu disiagakan alat berat di Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Selama ini, bila terjadi tanah longsor yang menutupi Jalan Lintas Sumatera Sibolga-Tapteng- Tarutung, maka alat berat yang digunakan adalah milik pengusaha atau kontraktor," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah, Bonaparte Manurung, saat dihubungi Antara (Senin, 10/12).
Menurut Bonaparte, BPBD Tapteng tidak mungkin harus terus melapor kepada pengusaha untuk meminjam alat berat tersebut bila terjadi longsor. Hal ini jelas, akan memberatkan pihak pengusaha, apalagi alat berat itu juga sedang digunakan untuk membangun proyek di wilayah Tapteng.
"Jangan pula karena, terlalu seringnnya petugas BPBD Tapteng memakai traktor kepunyaan pengusaha itu, maka bangunan yang sedang dikerjakan jadi terlantat atau lambat selesai dikerjakan.Ini jelas akan merugikan pengusaha tersebut," kata Manurung.
Oleh karena itu, kata Manurung, petugas BPBD Tapteng saat ini sedang mengusahan bagaimana caranya dapat memperoleh alat berat tersebut. Ketika ditanya berapa harga satu unit alat berat berupa traktor itu, Manurung mengatakan, cukup mahal, dan bisa mencapai lebih kurang Rp 800 juta. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA