Sidang Paripurna dengan agenda pembacaan pandangan Fraksi terhadap Nota Keuangan Ranperda APBD Provinsi 2013, di DPRD Sumatera Utara (Sumut), kembali diwarnai kericuhan.Kericuhan terjadi, saat sejumlah anggota Fraksi Demokrat menghujani Pimpinan Sidang dengan interupsi.
Mereka menuntut agar pimpinan dewan membacakan susunan Fraksi Demokrat yang baru, sesuai dengan surat dari DPD Partai Demokrat yang mengganti beberapa nama.
"Pimpinan, kami minta sebelum sidang dilanjutkan, terlebih dahulu dibacakan susunan Fraksi Demokrat sesuai surat dari DPD Partai Demokrat, itu janji pimpinan kepada kami, " teriak Sopan Siburian, dari Fraksi Demokrat.
Usulan dari politisi Demokrat ini tidak digubris oleh pimpinan dewan, dan tetap melanjutkan sidang.
Akibatnya hujan interupsi dari anggota Fraksi Demokrat lainnya langsung bermunculan, meminta hal yang sama.
"pimpinan, tolong anda memenuhi janji anda untuk membacakannya dalam paripurna ini, " teriak Mustofawiyah, Politisi Demokrat lainnya.
Teriakan ini juga tetap tidak digubris pimpinan sidang Saleh Bangun.
Melalui pengeras suara, ia meminta agar juru bicara Fraksi Demokrat membacakan pandangan Fraksinya terhadap jawaban pemerintah provinsi atas nota keuangan Ranperda APBD Provinsi Sumut tahun 2013.
Diiringi ancaman tidak mengakui berkas yang akan dibacakan sebagai pandangan Fraksi Demokrat, Guntur Manurung, selaku jurubicara langsung maju ke podium untuk membacakannya.
"Kami tidak akan mengakui apa yang dibacakan itu sebagai pandangan fraksi sebelum pimpinan sidang membacakan susunan di Fraksi Demokrat, " kata Sopar dengan emosi.
Kericuhan di Sidang Paripurna ini merupakan buntut perpecahan di Fraksi Demokrat DPRD Sumut, dimana pergantian susunan Fraksi dinilai belum dijalankan sesuai surat keputusan dari DPD Demokrat, yakni pergantian ketua Fraksi dan beberapa ketua komisi yang menjadi jatah kader demokrat. [alf]
KOMENTAR ANDA