Hinaan dan ejekan yang dilakukan suppoter Malaysia terhadap Indonesia harus disikapi dengan tindakan nyata untuk membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang besar dan bermartabat.
"Cacian seperti yang dilontarkan supporter Malaysia pada Piala AFF 2012 harus dijadikan cambuk untuk merubah kondisi saat ini menjadi lebih baik," kata Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemuda Hati Nurani Rakyat (Hanura) tahun 2012 di Medan, Senin (3/12).
Rakornas yang diikuti DPD Pemuda Hanura seluruh Indonesia tersebut dibuka oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura H Wiranto.
Menurut Gatot, celotehan pemuda supporter negeri jiran Malaysia itu cukup menciderai hati bangsa ini.
Namun ejekan tersebut tak perlu dibalas dengan hinaan."Kita patut membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang besar dan berkarakter, serta bermartabat," ucap dia, Gatot mengatakan, ejekan tersebut harus dijadikan cambuk.Memang harus diakui, bahwa dalam banyak hal kita masih banyak tertinggal. Yang penting adalah bagaimana pemuda mengambil hikmah atas kejadian tersebut untuk mengembalikan marwah bangsa sebagai bangsa bermartabat.
Dalam kesempatan tersebut Gatot memperkenalkan kepada para pemuda yang berasal dari penjuru Indonesia mengenai Sumut sebagai miniatur Indonesia.
Di tengah keberagaman, kata Gatot, kami hidup rukun dan tenteram. "Sumut kedepannya direncanakan sebagai pusat pertumbuhan Indonesia bagian Barat, yang didukung potensi alam, geografis, geopolitik yang stragis," ujarnya.
Gatot juga mengungkapkan harapan agar Rakornas Pemuda Hanura dapat menghasilkan rekomendasi yang tidak hanya bermanfaat bagi internal organisasi, namun juga bermanfaat bagi pembangunan pemuda secara umum.
"Rakornas Pemuda Hanura ini semoga berjalan lancar dan dapat melahirkan rekomendasi internal dan juga rekomendasi bersifat nasional. Karena kami yakin pemuda adalah ujung tombak perubahan," kata Gatot.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura, H Wiranto mengatakan, hujatan dan ejekan bangsa lain itu tidak boleh lagi terjadi.
Penyebab bangsa ini selalu dihujat, menurut Wiranto, adalah akibat degradasi akhlak dan moral.
"Akarnya adalah degradasi akhlak dan moral. Ini sangat berbahaya bagi negara. Ini sebabnya kita dihujat dan diejek oleh negara lain. Apa kita rela ini berlanjut terus? apa kita rela harus kirim tenaga kerja pembantu rumah tangga? ini tidak boleh terjadi lagi," tegas Wiranto.
Wiranto meminta para pemuda Hanura menjadikannya inspirasi untuk mengangkat bangsa ini bangkit dari keterpurukan.
Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum Pemuda Hanura H Wishnu Dewanto, Ketua DPD Partai Hanura Sumut Zulkifli Siregar, Ketua DPD Partai Hanura se- Indonesia, pengurus DPC, dan Ketua Pemuda Hanura Sumut Aduhot Simamora. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA