Menurut Gatot, dirinya ditolak Syamsul saat hendak mengunjungi Syamsul di Lembaga Pemasyarakatan Salemba di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu, Gatot bermaksud mengantarkan Keppres 95/2012 tentang pemberhentian Syamsul dari jabatan Gubernur Sumut.
Curhat Gatot itu pun menjadi salah satu bahan berita yang berkembang luas di masyarakat Sumut.
Sabtu pagi (1/12) redaksi menerima pesan yang disebarkan lewat jejaring Blackberry di kalangan jurnalis. Pesan itu berisi jawaban Syamsul Arifin atas isi curhat Gatot.
Datuk, begitu Syamsul Arifin biasa disebut, mengatakan titinya tidak bermaksud mengeluh. Namun pihak keluarga kaget dan tersudut oleh berita yang mengatakan dirinya menolak kunjungan Gatot
"Keluarga saya sangat marah, terutama anak kandung saya," begitu antara lain tertulis dalam pesan itu.
Syamsul menuding Gatot telah menyebarkan berita yang tak benar.
"Subhanaullah, saya dikirimi koran Seputar Indonesia edisi
Sumut tertanggal hari ini. Saya terkejut dengan berita headline yang judulnya Gatot Curhat Tak Diterge Syamsul… Saya hanya tersenyum. Tuhan Maha Tahu apa yang terjadi."
Demikian antara lain tertulis dalam pesan itu.
Bagian lain dari broadcast itu juga menyebut Gatot sebagai pembohong.
"Jangan karna buruk muka cermin dibelah.Karena Tuan mencari simpati, Tuan katakan saya putuskan komunikasi. Apalagi sampai berkata tidak saya terge. Sekali lagi saya tersenyum. Pangkat dan kuasa membuat orang lupa diri, lupa Tuhan-nya. Sehingga semua cara dilakukan bahkan dengan berbohong merilis berita. Wahai Tuhan, ampunkan saudaraku Gatot. Kasihanilah dia," sambung pesan itu lagi.
Dalam pemberitaan yang berkembang di tengah masyarakat Gatot Pujo Nugroho mengaku dirinya memang terlibat konflik dengan Syamsul Arifin itu.
"Saya sudah mengirim dua tim yang dipimpin Asisten Satu, serta kemudian Staf Ahli Kemasyarakatan. Tapi beliaunya (Syamsul) menolak. Mau bagaimana lagi," kata Gatot usai mengikuti sidang paripurna yang membahas usul Mendagri Gamawan Fauzi mengangkat Wakil Gubernur Sumut menjadi Gubernur Sumut di DPRD Sumut, Selasa lalu (27/11). Meski tidak merinci akar permasalahan konflik itu, ia menegaskan akan tetap berusaha menyambung kembali silaturahmi dengan Syamsul Arifin.
"Walaupun nantinya saya dimasukin ke kamar dan dimarahi beliau, saya siap. Saya akan berusaha terus menemuinya," kata politisi Parti Keadilan Sejahtera (PKS) itu. [ded]
KOMENTAR ANDA